Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) siap membantu para pelaku Koperasi dan UMKM (KUMKM) yang ingin beralih usaha untuk memproduksi APD, masker, dan hand sanitizer. Kemenkop akan menjamin ketersediaan bahan baku, standarisasi produk, dan akses pemasaran produk.
Pelemahan minat dan daya beli saat pandemi COVID-19 memberi dampak pada kelangsungan bisnis UMKM. Oleh sebab itu, opsi beralih produksi bisa diambil untuk menggerakkan roda bisnis.
"Memang ada UKM yang bangkrut, nanti kita topang dengan bantuan-bantuan langsung, tetapi ada UKM yang bertahan dan ada juga yang beralih bisnis. Untuk kelompok ini pemerintah dalam hal ini Kementerian Koperasi dan UKM tetap mensupport dengan kebutuhan yang mereka butuhkan," kata Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kemenkop UKM Victoria BRT Simanungkalit dalam keterangan resmi Kemenkop, Kamis (16/4/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan data Kemenkop, sejauh ini ada 330 UKM dari 16 provinsi menyatakan kesediaan memproduksi APD dan masker. Namun, tidak semua UKM bisa langsung memproduksi benda-benda tersebut, karena ada proses kurasi untuk menyeksi standar kualitas produk.
Dalam proses kurasi, Kemenkop bekerja sama dengan PT Daruma Adira Pratama yang menjalankan program Karya Nusantara. Dari kerja sama tersebut, dapat ditentukan standar kualitas produk sesuai kebutuhan.
"Kita berharap mereka (UKM) menjadi suplayer APD yang kita akan kurasi dan kerja sama dengan Karya Nusantara yang diinisiasi PT Daruma Adira Pratama. Sekarang ada 80 UKM yang sudah terkurasi statusnya kemarin, hari ini saya yakin sudah bertambah karena Daruma akan terus melakukan kurasi," ujar Victoria.
"Kenapa kita perlu kerja sama karena dari segi teknis kesehatan Kementerian Koperasi dan UKM tidak punya kompetensi. Untuk itu, kami bekerja sama dengan PT Daruma dengan program Karya Nusantaranya," lanjutnya .
Ketua Tim Karya Nusantara, Deasy Nurmalasari menjelaskan dalam melakukan kurasi UKM yang akan memproduksi APD dan masker pihaknya mengecek secara detail beberapa aspek, di antaranya kapasitas produksi, hingga sampel produk. Dengan melakukan kurasi, ia menjamin APD dan masker yang dihasilkan memiliki standar kualitas yang baik.
"Kami sangat didukung, kami terima kasih kepada Kementerian Koperasi dan UKM, sehingga kami memperoleh database produk atau UKM-UKM unggulan. Kami dapat data tersebut lalu kami kurasi, kami cek UKM tersebut, cek kapasitas produksinya, lalu cek misalnya sudah buat sampel, sampelnya seperti apa. Kami kasih masukan juga baiknya seperti apa," jelas Deasy.
Saat ini, KUMKM yang terkurasi sudah menjalankan produksi pesanan 15 ribu masker dari program Karya Nusantara. Kemenkop juga mendukung UKM untuk bisa memenuhi permintaan 1 juta masker dari PT Kimia Farma.
Dalam hal pembuatan masker, Kemenkop berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan, agar mempermudah prosedur pengurusan izin edar produk masker non medis.
"Untuk itu, kami akan terus dukung UKM dengan mendorong sertifikasinya. Kami sudah rapat dengan Kementerian Kesehatan dan mereka bersedia membantu agar ijin yang diperlukan UKM akan dibantu prosesnya agar bisa memenuhi permintaan pasar," imbuh Victoria.
Diungkapkan Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM Bidang Pemberdayaan Ekonomi Kreatif Fiki Satari, produksi masker olehUKM dapat membantu penyediaan masker untuk kebutuhan masyarakat. Di samping itu, UKM dapat menggerakkan bisnis dan mendapatkan omzet yang menguntungkan.
"Kita ingin dorong masker bisa menyelamatkan masyarakat banyak, diproduksi oleh pelaku UMKM yang secara ekonomi yang paling terdampak sehingga hadir untuk memberikan solusi kesehatan, dan ekonomi dalam waktu yang bersamaan. Ini masih relevan dengan spirit kita ingin mendorong UMKM naik kelas," terang Fiki.
Kemenkop UKM juga membuka donasi bagi masyarakat umum yang ingin membantu produksi APD dan masker oleh UKM. Dengan bantuan tersebut, terang Fiki, Kemenkop ingin membantu menjaga stok masker medis untuk tenaga kesehatan.
"Namun dalam prosesnya pelaku UMKM juga dituntut untuk menstandarkan produknya. Ini menjadi model program yang akan dikembangkan oleh Kementerian Koperasi dan UKM. Kegiatan ini juga kita menggerakkan masyarakat menggunakan masker kain untuk semua," ujar Fiki.
(akn/hns)