.webp)
PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk mengatakan adanya permintaan gas turun di tengah wabah Corona. Diprediksi permintaan gas PGN akan anjlok 31,59 BBTUD tahun ini.
Direktur Utama PGN Gigih Prakoso permintaan gas di sektor ritel sendiri sudah turun hingga 18,66 BBTUD, kemudian bagi pelanggan korporasi ada penurunan 10 BBTUD.
"Dampak COVID-19 kepada demand PGN sebagai berikut, sektor ritel akan ada penurunan 18,66 BBTUD, pelanggan korporat ada 10 BBTUD," kata Gigih pada rapat kerja virtual dengan Komisi VI DPR, Kamis (16/4/2020).
"Calon pelanggan baru juga turun 3 BBTUD," kata Gigih.
Gigih menjelaskan total penurunan permintaan gas hingga 31,59 BBTUD ini disebabkan karena kegiatan industri yang berkurang terimbas Corona.
"Proyeksi itu secara total ada penurunan 31,59 BBTUD sepanjang 2020. Hal tersebut karena beberapa kendala di industri," jelas Gigih.
Dia menjelaskan saat ini industri sudah menurunkan produksinya karena kesulitan bahan baku dan rendahnya permintaan. Belum lagi mata uang rupiah juga sedang tertekan.
"Mulai dari adanya penurunan produksi karena masalah bahan baku impor dan permintaan juga menurun. Selanjutnya juga adanya exposure terhadap nilai tukar," kata Gigih.
Baca juga: DPR Minta Harga Gas Industri Dievaluasi |
(hns/hns)
