Dalam penyalurannya, Kemensos memanfaatkan jasa PT Pos Indonesia, juga ojek online (ojol) Grab dan Gojek. Sehingga, keluarga penerima bansos tersebut hanya tinggal menunggu di rumah sampai bantuan datang, apalagi saat ini tengah diterapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jabodetabek.
"Oleh karena itu, paket sembako ini akan disampaikan langsung kepada rumah kediaman masing-masing penerima. Tidak perlu ada kumpulan orang," terang Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos Pepen Nazaruddin dalam konferensi pers virtual, Jumat (17/4/2020).
Selain menjaga kumpulan warga, Kemensos juga memastikan para driver ojol yang mengantar tak perlu berkerumun ketika mengambil paket sembako yang akan diantarkan.
"Pada pelaksanaannya nanti terutama terkait distribusi ojol, itu sifatmu tidak menunggu, tapi PT Pos langsung memasukkan data KPM yang harus diantar. Sehingga ojol tidak perlu berkumpul seperti menunggu order pada biasanya. Jadi PT Pos langsung memasukkan dengan aplikasi yang sudah dibuat, sehingga pelaksanannya ojol langsung jalan saja," imbuh Pepen.
Ia mengatakan, Kemensos juga akan memberdayakan petugas RT dan RW untuk menyalurkan paket sembako tersebut.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Sosial Pemprov DKI Jakarta Irmansyah menambahkan, pihaknya memberikan peluang bagi keluarga di Jakarta yang terimbas Corona tapi tak memperoleh bansos.
"Pemprov DKI Jakarta sudah menyiapkan satu form yang nanti bisa diisi masing-masing melalui RW. Nanti akan didata kembali. Karena bantuan yang diberikan pemerintah baik dari Presiden, Kemensos, maupun DKI Jakarta prinsipnya adalah betul-betul supaya masyarakat itu terpenuhi kebutuhannya, tidak sampai kelaparan," tutup Irmansyah.
Sebagai informasi, paket sembako tersebut akan disalurkan masyarakat dalam waktu dekat, tinggal menunggu instruksi Mensos Juliari P. Batubara. Dalam pelaksanaannya, pemerintah akan menyalurkan paket sembako 2 kali dalam 1 bulan. Sehingga setiap pengiriman, masyarakat akan memperoleh paket sembako senilai Rp 300.000.
(dna/dna)