Mantan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Ignasius Jonan bercerita soal capaiannya mengubah jaringan kereta rel listrik (KRL) Jabodetabek menjadi modern. Katanya, saat dia merencanakan hal tersebut banyak yang ragu itu akan berhasil.
Jonan mengatakan banyak orang tidak percaya layanan KRL diubah sistemnya dengan penggunaan kartu dan tapping. Namun, dia tetap meneruskan rencananya, berhasil, dan menjadi salah satu terobosan besar PT KAI.
"Dulu banyak orang yang nggak percaya pakai kartu tapping. Bilangnya orang Indonesia mana bisa begitu? Antre banyak, panjang. Nah, sekarang buktinya bisa," cerita Jonan dalam sebuah diskusi online membahas bisnis logistik, Jumat (17/4/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia bercerita awalnya dia kesal dengan kondisi KRL yang sangat tidak beraturan. Bahkan sampai banyak orang yang naik ke atap. Berbagai cara pun sudah dilakukan, namun tak membuat penumpang kapok untuk menumpang di atap kereta.
"Bagaimana tertibkan layanan kereta listrik Jabodetabek? Dulu kan penumpang naik ke atas atap, macam-macam caranya dulu, disemprot air, dikasih cat, dikasih pagar listrik, nggak mempan," kata Jonan.
Akhirnya dia berpikiran untuk menggunakan teknologi informasi dalam mengubah sistem perkeretaapian se-Jabodetabek ini.
"Akhirnya, kita ubah sistem. Kita gunakan lah IT," ujar Jonan.
(eds/eds)