Harga Ayam di Peternak Anjlok, Apa Kata Mendag?

Harga Ayam di Peternak Anjlok, Apa Kata Mendag?

Vadhia Lidyana - detikFinance
Senin, 20 Apr 2020 11:30 WIB
Menteri Perdagangan Agus Suparmanto
Foto: Citra Nur Hasanah / 20detik
Jakarta -

Sejak September 2018, harga ayam di tingkat peternak tak kunjung membaik. Harga jual ayam hidup (livebird) jauh di bawah ongkos produksinya yang menyebabkan kerugian para peternak tembus Rp 5 triliun.

Menurut Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto, anjloknya harga ayam tersebut juga diperparah pandemi virus Corona (COVID-19). Ia menuturkan, anjloknya harga ayam sangat terasa di beberapa bulan terakhir ini.

"Sekarang yang terjadi baru-baru ini harga ayam memang anjlok, agak turun. Sudah satu bulan terakhir ini.Kita sedang melakukan antisipasi segera. Harga ini kan tergantung supply and demand," kata Agus dalam wawancara Blak-blakan detikcom, Jumat (17/4/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Agus berpendapat, salah satu penyebabnya yakni tutupnya sejumlah hotel dan restoran yang biasanya menyerap ayam-ayam tersebut agar stok tak terlalu melimpah.

"Dalam situasi yang sekarang memang tidak menguntungkan. Karena hotel dan restoran ini kan terganggu dengan situasi ini. Contohnya saja makanan cepat saji yang memang orang datang, beli lalu makan di situ. Tapi sekarang, apalagi dengan PSBB pasti ditutup," jelas Agus.

ADVERTISEMENT

Untuk mengatasi persoalan tersebut, pemerintah menugaskan BUMN untuk menyerap ayam peternak.

"Ini sedang kita bahas, beberapa hari ke depan ini akan memberikan solusinya, nanti bekerja sama dengan BUMN untuk menyerap ayam di peternak. Solusi ini sudah ada, artinya ayam-ayam hidup ini bisa terserap," imbuh dia.

Menurut Agus, skema penugasan kepada BUMN tersebut tengah disusun oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Harapannya, dengan upaya tersebut harga ayam di tingkat peternak bisa kembali normal.

"Itu salah satu opsi yang kita sedang finalisasi di rakortas Kemenko Perekonomian, nanti juga ada beberapa kementerian lainnya. Mudah-mudahan ini bisa teratasi dalam waktu dekat," tutup Agus.

Sebagai informasi, per tanggal 17 April 2020 lalu, harga ayam di tingkat peternak anjlok hingga Rp 10.000 per kilogram (kg), sementara ongkos produksinya bisa mencapai Rp 18.000. Selain itu, menurut Ketua Umum Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar) Singgih Januratmoko, harga bibit Day Old Chick (DOC) juga terjun bebas di level Rp 1.000-2.000 per ekor.

Sementara, menurut Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) nomor 7 tahun 2020, harga ayam di tingkat peternak seharusnya berada di level Rp 19.000-21.000/kg, dan DOC Rp 5.000-6.000/ekor. Hal ini tentunya menyebabkan kerugian yang begitu besar di tingkat peternak.

"DOC sekarang tidak laku. Jadi DOC sekarang harganya hanya Rp 1.000-2.000/ekor," ungkap Singgih kepada detikcom, Jumat (17/4/2020).



Simak Video "Video Tom Lembong: Mendag Lain Bisa Buktikan Importasi Gula Tak Langgar Hukum"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads