Pemerintah mengimbau masyarakat untuk tak mudik ke kampung halaman menjelang Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah. Semua kegiatan yang biasa dilaksanakan umat Islam diimbau untuk dilakukan dari rumah demi mencegah penyebaran virus Corona (COVID-19).
Begitu juga dengan kegiatan sosial lainnya seperti buka puasa bersama, sahur on the road, turut ditiadakan di bulan Puasa kali ini. Menurut Perencana Keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia Andy Nugroho, hal tersebut memberikan peluang bagi masyarakat untuk menghemat uangnya, atau ditabung lebih banyak. Begitu juga tak membeli pakaian baru, mengingat Lebaran kali ini hanya di rumah.
"Menurut saya yang bisa dikurangi buka puasa bersama dan itu bisa menghemat pengeluaran kita. Apalagi kan kita harus menerapkan phisycal distancing. Kedua, untuk belanja baju, seharusnya nggak perlu. Karena kita mau memakai mau nunjukin ke siapa sih? Toh kita juga nggak bisa ke mana-mana dan nggak bisa menerima tamu," kata Andy kepada detikcom, Senin (20/4/2020).
Begitu juga dengan budaya mudik, yang menurutnya bisa menghemat pengeluaran rata-rata orang dewasa minimal Rp 1,2 juta.
Begitu juga dengan kegiatan sosial lainnya seperti buka puasa bersama, sahur on the road, turut ditiadakan di bulan Puasa kali ini. Menurut Perencana Keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia Andy Nugroho, hal tersebut memberikan peluang bagi masyarakat untuk menghemat uangnya, atau ditabung lebih banyak. Begitu juga tak membeli pakaian baru, mengingat Lebaran kali ini hanya di rumah.
"Menurut saya yang bisa dikurangi buka puasa bersama dan itu bisa menghemat pengeluaran kita. Apalagi kan kita harus menerapkan phisycal distancing. Kedua, untuk belanja baju, seharusnya nggak perlu. Karena kita mau memakai mau nunjukin ke siapa sih? Toh kita juga nggak bisa ke mana-mana dan nggak bisa menerima tamu," kata Andy kepada detikcom, Senin (20/4/2020).
Begitu juga dengan budaya mudik, yang menurutnya bisa menghemat pengeluaran rata-rata orang dewasa minimal Rp 1,2 juta.
"Pengeluaran tergantung dari kondisi setiap orang, rata-rata itu disebutkan menghabiskan Rp 1,2 juta dari dana THR dari sebuah survei. Tapi menurut saya, itu kan angka rata-rata, tapi semakin jauh dia mudik dan gaya hidup berbeda pasti akan berpengaruh juga," urai Andy.
Dengan tak mudik sendiri bisa menghemat banyak pengeluaran. Menurut Andy, seseorang yang mudik biasanya akan membeli banyak oleh-oleh ketika kembali ke perkotaan atau tempat tinggalnya.
"Atau misalnya ketika mudik, kembali ke perkotaan ingin membawa banyak oleh-oleh untuk teman kantor, tetangga, dan sebagainya itulah yang membuat anggaran jebol," imbuh dia.
Khusus untuk masyarakat yang mengalami pemotongan gaji imbas Corona, Andy menyarankan agar pengeluaran untuk menu buka puasanya bisa dipangkas. Sehingga, bisa bertahan hidup di tengah pandemi Corona dan bulan Ramadhan nanti.
"Kalau buka puasa biasanya ada kolak, ada es buah, dan segala macam, itu sebagian besar karena lapar mata jadi semua dibeli. Nah itu yang bikin boros. Jadi kalau ditanya bisa atau enggak survive, sebenarnya kalau kita kembalikan ke kondisi sehari-hari bisa saja sih. Itu hanya permainan pikiran saja. Jadi tentunya bisa menyederhanakan kondisi kita," pungkas Andy.
(fdl/fdl)