Pada perdagangan kemarin (21/4) IHSG ditutup melemah sebesar 1,62% ke level 4.501,92. Seluruh indeks sektoral ditutup dalam teritori negatif, di mana sektor perkebunan dan pertambangan memimpin pelemahan masing-masing sebesar 2,46% dan 2,30%.
Adapun saham yang menjadi pemberat indeks di antaranya BBCA, BBRI, TLKM, UNTR, ASII. Pelaku pasar asing membukukan aksi jual bersih (netsell) senilai Rp 437 miliar. Nilai tukar rupiah terdepresiasi sebesar 0,02% ke level Rp 15.468.
Pada perdagangan semalam (21/4) bursa saham Wall Street kompak berada dalam zona merah, di mana Nasdaq dan S&P 500 melemah sebesar 3,48% dan 3,07%, sedangkan Dow Jones turun sebesar 2,67%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: 323 Saham 'Terbakar', IHSG Merosot ke 4.489 |
Pelemahan tersebut masih dikarenakan efek Corona yang belum mereda di Amerika Serikat (AS), dalam dua minggu terakhir tercatat kasus Corona di AS naik hampir dua kali lipat melebihi 800 ribu orang.
Adapun efek yang ditimbulkan akibat masa pandemi tersebut sangatlah besar, mulai dari penutupan akses ekonomi sehingga memicu jutaan kasus PHK yang dikarenakan kebijakan perusahaan di saat pandemi.
Tercatat hingga bulan kemarin data pengangguran di AS meningkat hingga 22 juta kasus, sementara perkiraan dara aktivitas bisnis AS pekan depan diperkirakan jatuh ke level terendah sejak era resesi.
IHSG ditutup melemah sebesar 1,62% ke level 4.501,92. Diperkirakan IHSG bergerak melemah dengan pergerakan di kisaran 4.370-4.573.
(ara/ara)