Division Head Regional Jasa Marga Metropolitan Tollroad Reza Febriano mengatakan pihaknya hanya akan membatasi pergerakan kendaraan di jalan tol.
Kemudian, dia mengatakan pada dasarnya Jasa Marga juga masih menunggu kejelasan regulasi dari Kementerian Perhubungan.
"Tidak ada penutupan tol, tapi pembatasan. Kita masih menunggu regulasinya Kemenhub akan seperti apa skema lanjutnya," kata Reza dalam diskusi online bersama YLKI via video, Rabu (22/4/2020).
Yang jelas, Reza mengaku siap apabila diminta untuk membatasi kendaraan di jalan tol. Dia mengatakan akan memberikan personel dan dan sarana kelengkapan yang mendukung pembatasan.
"Kami akan siapkan personel maupun sarana kelengkapan perlambatan lalu lintas dalam rangka pembatasan akses tol," kata Reza.
Reza kemudian mengatakan, saat ini pihak Kepolisian bersama jajarannya sedang melakukan survey di beberapa gerbang tol perbatasan wilayah yang dikelola oleh Jasa Marga. Nantinya, akan dibentuk pos jaga alias checkpoint di sana.
"Hari ini sedang dilakukan survey oleh Pak Dirlantas pada titik-titik lokasi gerbang tol perbatasan, nanti akan dibuatkan checkpoint. Kami masih menunggu laporan dari lapangan," jelas Reza.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Ad Interim Luhut Binsar Pandjaitan menyebut jalan tol tak akan pernah ditutup, tapi dibatasi dalam skema pelarangan mudik. Dia menilai kendaraan logistik tetap diizinkan lewat tol.
"Kami bersama dengan seluruh jajaran Kemenhub, Polri, TNI dan kementerian/lembaga terkait akan segera melakukan langkah-langkah persiapan teknis operasional di lapangan, termasuk memastikan arus logistik agar jangan sampai terhambat," kata Luhut dalam konferensi pers yang disiarkan, Selasa (21/4/2020).
"Dalam hal ini jalan tol tidak akan pernah ditutup, tapi dibatasi," sebut Luhut.
(dna/dna)