Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Pra Kerja, Denni Puspa Purbasari buka suara menjelaskan proses pemilihan atau seleksi mitra yang terlibat dalam pemberian pelatihan Kartu Pra Kerja, termasuk Ruangguru.
Menurutnya, proses diskusi atas pelibatan semua mitra telah dilakukan sejak November 2019. Saat itu, pihaknya ingin segera menandatangani nota kesepahaman dengan calon mitra.
Langkah tersebut dilakukan supaya para investor yang berada di balik mitra tersebut bisa menginvestasikan dana lebih besar.
"Biar investasi mereka, kalau tidak investasi, tidak bisa melayani. Ini program besar," kata Denni melalui telekonferensi, Rabu (22/4/2020).
Pada proses diskusi ini lah beberapa unicorn masuk. Namun 2 unicorn tidak bisa menjadi mitra karena model bisnis yang diterapkan dalam pelatihan Kartu Pra Kerja bukan core mereka dan hanya Ruangguru yang secara model bisnis sesuai.
"Ruangguru memang bisnisnya jualan modul dan besar. Ini penting dan saya tahu yang punya kemampuan itu (Ruangguru). Sedangkan Tokopedia dan Bukalapak unicorn, tapi core business jualan barang," ucapnya.
Saat ini sendiri ada delapan mitra Kartu Pra Kerja. Ke depan, kata Denny, pihaknya akan terus memperbanyak mitra. Terlebih saat ini sudah banyak yang ingin menjadi mitra Kartu Pra Kerja, salah satunya berasal dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
"Saya berulang kali katakan tidak berhenti dengan 8 (mitra), 1.500 pelatihan. 192 lembaga pelatihan (akan) kita buka dan lebih banyak opsi lembaga pealtihan kecil bermitra dengan digital platform. Saat ini yang interest ada 1 BUMN, ada juga market place yang menawarkan pelatihannya offline, (perusahaan) masih kecil tapi kita ajak," ujarnya.
(hns/hns)