Program Kartu Pra Kerja diluncurkan saat adanya pandemi virus Corona (COVID-19). Hal itu membuat perubahan pelatihan dari yang seharusnya dilakukan offline menjadi full online.
Asisten Deputi Ketenagakerjaan Kemenko Perekonomian, Yulius mengatakan ada beberapa pelatihan yang harus ditunda sampai Corona selesai karena tidak bisa dilakukan secara online. Seperti pelatihan mengelas di bawah laut.
"Awalnya pelatihan itu dilakukan bisa online atau offline, bisa keduanya. Namun siapa yang nyangka bahwa ada COVID-19. Banyak pelatihan-pelatihan yang kita masukkan, misalnya mengelas di bawah laut, wah itu kan banyak dari kita yang nggak ngerti. Terus menjadi sopir truk alat-alat berat itu banyak," katanya melalui telekonferensi, Kamis (23/4/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelatihan semacam itu yang membutuhkan adanya kontak fisik akan ditunda sampai Corona mereda.
"Ini agak ditunda dulu 4 bulan ini karena nggak mungkin pelatihan seperti ngelas dan lain-lain itu kan harus berkumpul praktek secara offline, nggak bisa hanya melalui YouTube," ujarnya.
Yulius menjelaskan, jika pandemi ini telah selesai, pelatihan yang dilakukan akan diperbanyak secara offline sehingga betul-betul dapat meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
"Pemerintah memperkirakan setelah 4 bulan model Kartu Pra Kerja ini kembali ke model awal. Jadi pelatihan Kartu Pra Kerja ini betul-betul ingin meningkatkan kualitas SDM kita," ujarnya.
(eds/eds)