Harga gula pasir di pasaran masih tinggi. Dari pantauan Kementerian Perdagangan (Kemendag) harga rata-rata gula pasir sekitar Rp 18.000 per kilogram (kg).
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Suhanto mengatakan, pihaknya melakukan sejumlah upaya agar harga gula turun.
"Untuk menjamin pasokan dan keterjangkauan harga gula yang harganya beberapa bulan terakhir mengalami kenaikan dan berada di atas HET yaitu HET Rp 12.500 per kg Kemendag telah mengambil langkah sebagai berikut," katanya dalam rapat online dengan Komisi VI, Kamis (23/4/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan, Kemendag telah memberikan persetujuan impor (PI) gula kristal mentah yang diolah menjadi gula konsumsi tahun 2020 sebesar 683.972 ton. Di mana, telah terealisasi 283.172 ton atau 41,40%. Kemudian, relokasi stok gula mentah yang ada di industri rafinasi untuk diolah menjadi gula konsumsi.
"Relokasi stok gula mentah yang ada di industri rafinasi 250 ribu ton untuk diolah gula kristal putih yang akan menjadi gula konsumsi masyarakat," terangnya.
"Menugaskan Perum Bulog untuk mendistribusikan gula 20 ribu ton dari Pabrik Gula di Dumai," tambahnya.
Selanjutnya, menugaskan tiga BUMN yakni Perum Bulog, PT PPI (Persero), dan PT RNI (Persero) untuk melakukan impor gula konsumsi dengan total 150 ribu ton.
"Dalam rangka mempercepat penambahan pasokan gula pasar konsumsi Kemendag melakukan upaya antara lain kami melakukan rapat dengan produsen gula yang mendapat penugasan mengingat harga gula relatif tinggi, sementara penugasan sudah berjalan 10 hari. Berdasarkan evaluasi tersebut, kami 13 April memanggil seluruh produsen memasok gula atau merelokasi gula rafinasi," jelasnya.
Pihaknya juga meminta produsen menjual harga gula paling tinggi Rp 11.200 per kg dengan harapan di tingkat eceran di level Rp 12.000 per kg.
"Kami membuat kesepakatan dengan para produksi agar produsen menjual gulanya distributor dengan setinggi-tingginya Rp 11.200. Harapan kami dengan menjual gula kristal putih distributor akan menjual pengecer akhir paling tinggi Rp 12.000. Dengan demikian ritel model harapan kami dan para pengecer di pasar basah bisa menjual harganya dengan HET," terangnya.
(acd/ara)