Corona Ajarkan Buruh Agar Tak Puas Hanya Sekadar 'Bekerja'

Corona Ajarkan Buruh Agar Tak Puas Hanya Sekadar 'Bekerja'

Jauh Hari Wawan S - detikFinance
Jumat, 01 Mei 2020 23:00 WIB
Buruh perempuan dari FSPMI dan KSPI berdemo di gedung Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Mereka menolak Omnibus Law Cipta Kerja.
Ilustrasi/Foto: Rifkianto Nugroho
Sleman -

Nasib buruh saat pandemi Corona sangat memilukan. Banyak buruh dari segala sektor dirumahkan bahkan mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK).

Seperti yang dialami Dwi Iswahyudi (27) warga Dusun Jineman, Girirkerto, Turi. Pria yang bekerja di salah satu hotel di Sleman itu sudah dirumahkan sejak bulan April 2020.

"Sudah tidak kerja lagi. Oleh hotel dirumahkan sejak April," kata Yudi saat dihubungi detikcom, Jumat (1/5/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yudi menuturkan dia bersama teman-temannya yang lain sudah dirumahkan sementara sementar sejak 4 April lalu. Pasalnya hotel sudah tidak menerima tamu.

"Mau kerja bagaimana, kan sudah tidak ada tamu yang menginap. Kalau berangkat paling cuma untuk bersih-bersih hotel," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Selama ini, pemasukan utamanya yakni dari bekerja di hotel. Namun, dalam masa pandemi ini dia mulai beralih untuk menjadi petani atau peternak.

"Ya sudah tidak ada pemasukan, kalau gaji bulan April sudah dibayar full tapi untuk Mei tidak tahu. Makanya saya mau belajar beternak dan bertani," tuturnya.

Di hari buruh ini, dia pun menganggap Corona sebagai pembelajaran agar tidak bertumpu pada satu profesi.

"Corona untuk ajang pembelajaran. Jangan hanya bertumpu pada satu profesi. Alangkah baiknya punya penghasilan sampingan agar kalau ada Corona ini biar bisa bergerak," katanya.

Sebelumnya, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY mengungkapkan sebagian besar karyawan Hotel dan Restoran di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengalami cuti tak berbayar atau unpaid leave. PHRI menyebut jumlah karyawan yang terdampak bisa mencapai ribuan orang.

Ketua PHRI DIY, Deddy Pranowo Eryono mengatakan, keputusan tersebut terpaksa diambil para pemilik Hotel dan Restoran karena tidak adanya pemasukan akibat wabah COVID-19. Menurutnya, para karyawan mulai terkena unpaid leave sejak tanggal 1 April.

Menurut Deddy dari tanggal 1 April hingga saat ini pihaknya mencatat ada ratusan karyawan yang beralih status menjadi unpaid leave. Lebih lanjut, jumlah tersebut kemungkinan akan terus bertambah hingga ribuan.

"Saat ini, menurut data yang masuk, yang di-unpaid leave-kan sekitar 900 orang," katanya kepada detikcom, Kamis (30/4/2020).

"Tapi dari data tersebut banyak Hotel bintang dan Restoran yang berjejaring belum memasukkan (data). jadi kita perkirakan bisa lebih dari itu, sekitar 1500-1800 orang," lanjut Deddy.




(eds/eds)

Hide Ads