Kepala BPS Suhariyanto mengatakan jumlah penumpang domestik maupun internasiona; angkutan udara mengalami penurunan tajam. Untuk penumpang domestik berjumlah 4,58 juta orang atau turun 20,84% dibandingkan bulan sebelumnya.
"Penurunan lebih curam di internasional, M-to-M turun 50,4% dan YoY 63,84%. Dan kembali, itu sudah terjadi sejak bulan Februari," kata Suhariyanto dalam paparannya via video conference, Jakarta, Senin (4/5/2020).
Untuk angkutan kereta api, dia bilang jumlah penumpang yang diangkut sepanjang Maret 2020 adalah sebanyak 23,43 juta orang atau menurun 24,45% dibandingkan bulan sebelumnya. Namun demikian, untuk pengangkutan barang tercatat meningkat 15,75% menjadi 4,55 juta ton dari bulan sebelumnya.
"Penurunan jumlah penumpang bisa dilihat, sekadar gambaran, bahwa sebelum ada COVID-19, jumlah penumpang KRL tiap hari 900 ribuan, sekarang hanya tinggal 300 ribu per hari. Karena adanya PSBB, physical distancing sehingga ada pembatasan jumlah penumpang dan frekuensi dari KRL," katanya.
Sementara untuk angkutan laut, pria yang akrab disapa Kecuki ini menyebut jumlah penumpang yang diangkut sebanyak 1,92 juta orang atau turun 3,78% dibandingkan bulan sebelumnya. Namun untuk barang jumlahnya naik 6% menjadi 25,49 juta ton.
"Distribusi barang dan jasa tetap terjaga sehingga bisa dilihat di sana bahwa angkutan kapal barang dan kereta barang tetap berjalan untuk penuhi kebutuhan masyarakat sehingga pasokan terjaga," ungkapnya.
(hek/dna)