Meski Ada Corona, Mendag Minta Pasar Tradisional Tetap Beroperasi

Meski Ada Corona, Mendag Minta Pasar Tradisional Tetap Beroperasi

Anisa Indraini - detikFinance
Senin, 04 Mei 2020 17:23 WIB
Mendag melakukan sidak ke pasar Kramat Jati Jakarta Timur. Salah satu tujuannya adalah memastikan harga gula pasir menjadi Rp 12.500/Kg.
Foto: Istimewa
Jakarta -

Menteri Perdagangan Agus Suparmanto meminta pasar rakyat tetap beroperasi meski merebak virus Corona (COVID-19). Hal itu dilakukan untuk menjaga ketersediaan kebutuhan pokok dan menghindari dampak yang lebih luas bagi rakyat kecil.

Agus mengizinkan pasar rakyat tetap beroperasi dengan syarat harus mematuhi protokol keselamatan yang ditetapkan pemerintah dalam antisipasi penyebaran COVID-19.

"Pasar rakyat diharapkan tetap beroperasi dengan mengedepankan kebersihan pasar, pedagang dan pembeli, menerapkan physical distancing, serta mengikuti protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah, agar dapat mengurangi penyebaran COVID-19 di Indonesia," kata Agus melalui keterangan resmi yang dikutip detikcom, Senin (4/5/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan laporan sementara yang diterima Agus, dari 285 Kabupaten/Kota terjadi penurunan jumlah pedagang di pasar rakyat rata-rata sebesar 29%. Penurunan juga terjadi pada omset pedagang dengan rata-rata 39% sebagai imbas dari sepinya pembeli selama COVID-19 di Indonesia. Nasib serupa juga dirasakan pelaku usaha ritel yang omsetnya turun 90% dan penurunan pasokan barang sebesar 50%.

Jika pasar berhenti beroperasi, dampak lebih luas lagi akan terjadi karena para pedagang masih harus menyelesaikan berbagai kewajibannya, seperti pembayaran pajak, sewa, listrik dan gas, cicilan pinjaman, maupun gaji pegawai.

ADVERTISEMENT

Untuk itu, Agus mendorong pemerintah provinsi/kota untuk melakukan inovasi di masa pandemi ini dalam operasional pasar rakyat. Seperti mengatur jam buka dan jumlah pedagang secara bergiliran, menggunakan sistem pesan antar barang melalui media sosial seperti WhatsApp, Facebook, dan Instagram.

"Bekerja sama dengan aplikasi tranportasi online, seperti Go-Jek dan Grab. Membuka pasar dengan menutup ruas jalan serta mengatur jarak pedagang sesuai protokol COVID-19, seperti contoh yang dilakukan pemerintah daerah kota Salatiga," ucapnya.

Berdasarkan data Biro Pusat Statistik (BPS), tahun 2019 jumlah Pasar Rakyat di Indonesia tercatat 15.657 unit dengan jumlah pedagang sebanyak 2.818.260. Dalam tahun anggaran 2015-2019 melalui Program Nawacita Presiden Jokowi, Kementerian Perdagangan telah melakukan Pembangunan/Revitalisasi Pasar Rakyat sebanyak 5.248 unit yang didanai dari Dana Tugas Pembantuan dan Dana Alokasi Khusus.

Pencapaian tersebut telah melampaui target Program Nawacita sebanyak 5.000 unit Pasar Rakyat. Program ini akan tetap berlanjut pada periode 2020-2024 ini.




(fdl/fdl)

Hide Ads