HK Terbitkan Surat Utang Global Rp 9 T untuk Proyek Trans Sumatera

HK Terbitkan Surat Utang Global Rp 9 T untuk Proyek Trans Sumatera

Vadhia Lidyana - detikFinance
Selasa, 05 Mei 2020 16:28 WIB
Tol Kayuagung-Palembang
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta -

PT Hutama Karya (HK) (Persero) menerbitkan surat utang global (global bonds) sebesar US$ 600 juta atau sekitar Rp 9 triliun (kurs Rp 15.135). Surat utang ini memiliki jangka waktu atau tenor hingga 10 tahun dengan kupon 3,75%.

Direktur Utama HK Bintang Perbowo mengatakan, meski di tengah pandemi virus Corona (COVID-19) yang juga menyebabkan volatilitas pasar keuangan, namun pihaknya menerima permintaan yang tinggi dari investor, bahkan sampai 5,8 kali dari nilai yang diterbitkan.

"HK berhasil menerbitkan global bond di mana jumlahnya US$ 600 juta. Di mana peminatnya 5,8 kali dari yang kita perlukan. Sehingga di dalam negosiasi itu kami dibantu GLM sehingga mendapatkan harga yang sedikit lebih tinggi dari government bond yaitu 3,75%. Untuk tenornya 10 tahun. Ini pertama kali kami menerbitkan global bond," kata Bintang dalam konferensi pers virtual, Selasa (5/5/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam kesempatan yang sama Wakil Direktur Utama HK Aloysius Kiik Ro mengungkapkan, surat utang ini dibeli oleh investor dari 3 benua yakni Asia 42%; Eropa, Timur Tengah, dan Afrika 30%; serta Amerika Serikat (AS) 28%.

"Ini sampai dengan AS. Kita sampai di penawaran di AS, dan mendapatkan sambutan yang besar. Sebagai buktinya asia itu 42%, Eropa 30%, dan USA 28%. Sehingga dengan demikian investor masih melihat Indonesia dan infrastruktur masih menarik sebagai tempat untuk berinvestasi," jelas Aloysius.

ADVERTISEMENT

Surat utang ini diterbitkan HK dengan penawaran imbal hasil (yield) 3,8%. Adapun dana yang didapat akan digunakan sepenuhnya untuk melanjutkan pembangunan Tol Trans Sumatera khususnya di ruas Binjai-Langsa, Bukit Tinggi-Padang, Pekanbaru-Bukit Tinggi, Indralaya-Muara Enim, Lubuk Linggau- Bengkulu dan ruas Sigli-Banda Aceh.

"Proses ini kurang lebih 3 bulan, dan size ini sesuai dengan keperluan. Investor masih sangat dipercaya sama Indonesia. Dan ini hanya digunakan untuk pembangunan di Tol Trans Sumatera. Penggunaannya untuk capital expenditure (capex), melanjutkan pembangunan Tol Trans Sumatera," urainya.




(fdl/fdl)

Hide Ads