Semua Orang Sekarang Jadi Produsen Masker

Semua Orang Sekarang Jadi Produsen Masker

Trio Hamdani - detikFinance
Rabu, 06 Mei 2020 07:31 WIB
masker kain scuba
Foto: Uyung/detikHealth
Jakarta -

Produsen masker jumlahnya meningkat drastis selama pandemi COVID-19 di Indonesia. Kementerian Kesehatan mencatat angkanya melonjak lebih dari 200%.

Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan (Dirjen Farmalkes) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Engko Sosialine Magdalene menjelaskan sebelum adanya wabah virus Corona, jumlah produsen masker hanya 26. Kini yang sudah mendapatkan izin menjadi 83 produsen.

"Perizinan sudah dilakukan dan ini terbukti seperti produsen masker. Di awal tahun hanya 26 produsen. Saat ini sudah berjumlah 83 produsen. Artinya terdapat peningkatan lebih dari 200%, adanya perizinan untuk produsen masker," kata dia dalam rapat kerja gabungan dengan Komisi VI, VII dan IX secara virtual, Selasa (5/5/2020).

Kata dia, hal serupa juga terjadi di produk alat pelindung diri (APD) serta ventilator. Pihaknya mencatat adanya peningkatan perizinan untuk memproduksi alat kesehatan (alkes) tersebut. Namun dia tak menyebutkan angkanya.

Selanjutnya, pihaknya juga menyampaikan adanya peningkatan izin edar produk kesehatan buatan dalam negeri. Contohnya adalah hand sanitizer.

"Sekarang sudah lebih dari 600 izin edar yang diterbitkan selama masa COVID-19 ini. Dan relaksasi-relaksasi juga tentu saja diberikan untuk terkait dengan perizinan ataupun izin edar ini," jelasnya.


Pihaknya berjanji untuk mempercepat perizinan di sektor alat kesehatan, tak hanya di masa pandemi saja melainkan untuk seterusnya.

Tentu diharapkan tidak ada penimbunan yang bikin masker langka.

Lanjut ke halaman berikutnya


Pemerintah telah menggencarkan penggunaan masker kain untuk mencegah penyebaran virus Corona (COVID-19). Alhasil permintaan masker medis, yang sempat ditimbun, akhirnya anjlok.

Sekjen Perhimpunan Pedagang Farmasi Pasar Pramuka (PPFPP) Yoyon mengatakan masker medis di Pasar Pramuka sudah tak laku lagi. Bahkan pihaknya belum lama ini membagikan masker secara gratis.

"Udah nggak laku sekarang (masker medis). Sudah banyak yang gratis, dibagiin (masker di pramuka) sudah nggak laku. Terakhir kita bagi-bagiin ke warga sekitar, ke pengunjung, nggak sempat kita data (berapa masker yang dibagikan) pokoknya sudah ada seminggu," katanya kepada detikcom, Rabu (29/4/2020).

Yoyon menjelaskan, hanya sebagian pedagang yang masih bertahan berjualan masker medis. Di saat harga masker medis masih tinggi, namun permintaan menurun sehingga banyak pedagang yang tak sanggup menjualnya.

"Masih ada yang jual (masker medis) 1-2 orang. Kalau ada 1-2 orang yang menjual itu paling stok yang lama," ujarnya.


Untuk itu, ia berpesan kepada para penimbun masker agar berhenti melakukan aksi jahatnya yang merugikan orang lain. Menurutnya, kejadian ini merupakan balasan untuk para penimbun karena masker medisnya sudah tak banyak diminati lagi.

"Untuk para penimbun masker yang bukan pedagang di (Pasar) Pramuka ya rasain aja sekarang. Dulu menyiksa rakyat Jakarta dan Indonesia, ya sekarang rasain aja mereka semua. Saya si amat sangat bersyukur dengan tidak lakunya masker-masker mereka lagi," ucapnya.



Simak Video "Video KuTips: Tameng Buat Para Bikers Lawan Polutan di Jalanan"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads