Jakarta -
Pengemudi ojek dan taksi online menjadi salah satu lapisan masyarakat yang terdampak cukup parah oleh adanya pandemi COVID-19 ini. Berbagai kebijakan telah disiapkan pemerintah salah satunya terkait keringanan cicilan kendaraan.
Akan tetapi, sampai saat ini masih banyak driver yang mengeluh sebab kesulitan untuk memproses keringanan cicilan tersebut ke pihak leasing atau bank tempat mereka mendapatkan kredit kendaraannya. Merespons hal tersebut, Anggota Komisi VI DPR RI periode 2019-2024 dari Fraksi Gerindra Andre Rosiade menilai sudah saatnya pihak aplikator yang turun tangan membantu para drivernya mendapatkan keringanan cicilan tersebut.
"Kita tau banyak driver online khususnya pengemudi taksi online maupun ojol yang mengambil kredit atau leasing kendaraan dari perusahaan aplikator bahkan juga cicilan leasing sendiri. Saya meminta kepada Grab dan Gojek untuk benar-benar membantu bagaimana mitra-mitra bapak ibu sekalian agar mendapatkan keringanan cicilan," ujar Andre dalam rapat virtual dengan PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek) dan PT Solusi Transportasi Indonesia (Grab), Rabu (6/5/2020).
Bantuan para pihak aplikator ini penting menurutnya sebab dapat memuluskan proses negosiasi dengan pihak leasing tersebut.
"Kalau mengambil dari pihak ketiga saya meminta kalau bisa Grab dan Gojek membantu langsung komunikasi dengan pihak ketiga tersebut. Sehingga para mitra ini mempunyai kesempatan bernegosiasi dan kekuatan mereka lebih kuat," tutupnya.
Permintaan yang sama juga disampaikan oleh Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Golkar Trifena M. Tinal dalam RDP tersebut.
"pengemudi mitra terdampak COVID-19 terkait biaya cicilan kendaraan kalau bisa sebagai perusahaan aplikator memback-up penuh," ucap Trifena.
Apa respons Gojek dan Grab. Klik halaman selanjutnya.
Gojek dan Grab pun langsung buka suara. Keduanya mengaku telah membantu para mitra mereka terkait hal tersebut.
"Kami selalu dan terus menerus melakukan komunikasi dan kerjasama dengan OJK maupun dengan APPI (Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Pemerintah) demikian juga dengan beberapa perusahaan pembiayaan. Kami juga sudah mengumumkan secara terbuka bahwa sudah ada beberapa skema-skema di mana kami membantu proses negosiasinya untuk membantu driver," ujar Chief of Public Policy and Government Relations Gojek Shinto Nugroho, dalam rapat tersebut.
Proses negosiasi dengan leasing dibantu secara kolektif dengan mengumpulkan data mitra driver yang melakukan cicilan dan dengan perusahaan leasing apa saja.
"Mereka memang kami bantu secara kolektif untuk leasingnya bahkan sudah ada beberapa yang sudah kami umumkan ke publik kemudian nanti mereka mengisi form khusus karena kan ada data-data pribadi mereka yang harus mereka isi di situ yang langsung ke leasing tersebut. Tapi dari data awalnya mereka menyampaikan ke kita mereka minjam dari leasing apa saja itu yang kami bantu supaya memang terarah jadi tidak sendiri-sendiri," tuturnya.
Hal serupa juga dilakukan oleh operator transportasi online lainnya yaitu Grab Indonesia. Menurut Deputy Head of Public Affairs at Grab Tirza R. Munusamy, mitra pengemudi yang memiliki cicilan kendaraan bisa ditangguhkan pembayarannya selama dua bulan.
"Untuk mitra-mitra pengemudi yang biasanya harus bayar cicilan yaitu cicilan kepada perusahaan leasing itu kita juga menangguhkan cicilan. Jadi mitra pengemudi ini bisa tetap menggunakan mobilnya selama 2 bulan ke depan tapi mereka tidak perlu bayar cicilan sama sekali. Jadi mereka masih bisa mencari penghidupan tapi tidak perlu bayar biaya sewanya," tutur Virza.
Skema negosiasi dengan pihak leasing pun serupa yakni dengan cara kolektif.
"Kita juga bantu secara kolektif, jadi kami bantu untuk memfasilitasi dengan berbagai perusahaan leasing dan OJK supaya teman-teman pengemudi ini tidak perlu satu-satu datang ke perusahaan tersebut untuk dibantu," tutupnya.
Simak Video "Video: Grab Bantah Potong Komisi Mitra Lebih dari 20 Persen"
[Gambas:Video 20detik]