Daftar Perusahaan yang Untung Besar Saat Pandemi Corona

Daftar Perusahaan yang Untung Besar Saat Pandemi Corona

Aulia Damayanti - detikFinance
Jumat, 08 Mei 2020 11:37 WIB
Aplikasi video conference Zoom mengakuisisi Keybase untuk meningkatkan keamanan terenkripsi secara end-to-end
Foto: Zoom
New York -

Pandemi corona telah berdampak pada berbagai sektor bisnis. Pemutusan hubungan kerja (PHK) dan cuti telah meluas dan ada sekitar 21% pekerja Amerika Serikat telah mengajukan tunjangan pengangguran sejak Maret lalu.

Bahkan analis memprediksi bahwa AS telah memasuki masa resesi. Meskipun banyak negara yang telah mencabut kebijakan lockdown, kemungkinan banyak pekerja yang tidak lagi memiliki pekerjaan.

Namun, selama krisis pandemi beberapa perusahaan menuai keuntungan dan berkembang pesat. Hal itu disebabkan perubahan gaya hidup seperti karantina di rumah aja guna menghentikan penyebaran virus Corona.

Berikut daftar perusahaan yang untung besar selama pandemi Corona, seperti dikutip dari CNN, Jumat (8/5/2020).

Activision Blizzard, Electronic Arts, dan Nintendo
Permainan video games kini kian populer selama aktivitas orang harus tetap di rumah aja.

Activision Blizzard (ATVI) mengatakan video games "Call of Duty: Modern Warfare," yang keluar pada September tahun lalu kini penjualannya mencapai US$ 1,52 miliar pada kuartal I 2020, naik 21% dibandingkan dengan tahun lalu US$ 1,26 miliar.

Untuk Electronic Arts (EA), pendapatan kuartal keempat tumbuh 12% dibandingkan dengan tahun lalu. Itu didukung oleh FIFA, Madden NFL, The Sims 4. Seperti Activision, itu juga diuntungkan oleh orang-orang yang tinggal di rumah dan mencari pengalih perhatian.

Nintendo (NTDOF) mengatakan Kamis, laba tahunannya melonjak 41%, tertinggi dalam sembilan tahun. Dan laba dalam tiga bulan pertama tahun 2020 lebih dari tiga kali lipat dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.


Clorox Company dan Reckitt Benckiser
Selama di rumah aja, orang akan terus menyibukan diri dengan berbagai aktivitas. Salah satunya membersihkan segala sudut tempat tinggal mereka. Virus Corona juga mendorong orang menjadi hidup lebih bersih untuk badan, tempat, atau barang yang mereka gunakan.

Clorox dan Reckitt Benckiser, pembuat produk pembersih top dunia kini menuai keuntungan selama pandemi. Clorox (CLX) mengatakan Clorox (CLX) mengatakan penjualannya melonjak 15% untuk kuartal I 2020. Penjualan pembersih Clorox, yang meliputi tisu melonjak 32%.

Reckitt Benckiser (RBGLY) pemilik produk Lysol dan Dettol, menuai keuntungan tahun ini. Penjualan melonjak hingga 13,5%. Pada Maret dan April lalu produk disinfekan aerosol melonjak 230,5% dan pembersih serbaguna 109,1% dibandingkan tahun lalu.

Peloton
Peloton (PTON) perusahaan pembuat produk olahraga di rumah, seperti sepeda statis dan treadmil menjadi pilihan orang saat di rumah saja untuk hidup sehat di tengah pandemi virus Corona. Pendapatan tumbuh 66% dan keanggotaan untuk aplikasinya naik 30%.

Lanjut ke halaman berikutnya


Publix dan Kroger
Kebutuhan rumah tangga dan makanan masyarakat di tengah pandemi telah menguntungkan beberapa pedagang grosir. Toko grosir diharap tetap buka karena dijadikan bisnis penting untuk memenuhi kebutuhan orang di tengah krisis.

Toko grosir asal AS, Publix baru-baru ini mengatakan bahwa penjualan untuk tiga bulan pertama tahun ini melonjak 10% menjadi US$ 1 miliar.

Begitu juga dengan Kroger (KR) juga mendapat manfaat dari pandemi. Perusahaan mengatakan penjualan setidaknya melonjak 30% sejak Maret lalu. Barang terlarisnya adalah makanan kotak siap saji dan produk pembersih.

Produsen Daging
Pendapatan Beyond Meat (BYND) naik lebih dari dua kali lipat pada kuartal pertama. Dalam tiga bulan pertama tahun ini, penjualan mencapai US$ 97,1 juta, naik 141% dari US$ 40,2 juta pada periode yang sama tahun lalu.

3M
Perusahaan penghasil alat pelindung diri (APD), 3M (MMM) asal AS ini menuai keuntungan karena virus Corona memaksa orang menggunakan masker. Selain itu, petugas kesehatan diwajibkan menggunakan pakaian APD guna melindungi diri dari pasien Corona.

Perusahaan penghasil pakaian APD dan masker respirator N95 menuai keuntungan Pendapatan kuartal pertama tumbuh hampir 3% menjadi $ 8,08 miliar. Itu didukung oleh pertumbuhan 21% di segmen layanan kesehatan dan 4,6% pada barang-barang konsumen.

Wayfair dan Overstock
Pandemi Corona juga memaksa banyak perusahaan memberlakukan kerja dari rumah atau work from home (WFH). Hal tersebut mendorong banyak pekerja mendekor ruangan di rumahnya untuk kenyamanan selama bekerja dari rumah.

Perusahaan properti rumah tangga berbasis online Wayfair (W) pendapatannya meningkat 20% dibandingkan tahun lalu. Dengan pesanan pelanggan baru dengan jumlah pesanan tumbuh 21% menjadi 9,9 juta pesanan.

Rival Overstock (OSTK) juga mengatakan penjualan ritel April naik 120% dibandingkan tahun lalu, dengan pertumbuhan terjadi dalam kategori perabot rumah tangga.

Slack dan Zoom
Aplikasi komunikasi jarak jauh kini sangat dibutuhkan. Kendati banyak orang mengkarantina diri di rumah dan bekerja dari rumah, guna memperlancar komunikasi, informasi dan bisnis.

Slack (WORK) Technologies mengatakan ada 9.000 pelanggan baru berbayar, meningkat 80% dibandingkan dengan kuartal 2019.

Zoom (ZM), alat konferensi video, jelas telah menjadi merek terbesar yang keluar. Perusahaan itu menampung 300 juta peserta rapat sehari. Menurut CEO Eric Yuan, Zoom sebelumnya telah melampaui 200 juta peserta rapat harian pada Maret lalu. Persentase penggunanya naik 120%.



Simak Video "Video Survei Jobstreet: Makin Sedikit Perusahaan yang Naikkan Gaji Karyawan"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads