Bakal Banyak Orang Miskin Baru Gara-gara Corona, RI Siap?

Bakal Banyak Orang Miskin Baru Gara-gara Corona, RI Siap?

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Jumat, 08 Mei 2020 16:02 WIB
Poster
Ilustrasi corona/Foto: Edi Wahyono
Jakarta - Menteri Sosial Juliari Batubara mengatakan bahwa angka kemiskinan di Indonesia akan meningkat imbas Corona. Dia memastikan bahwa pihaknya sudah memiliki cara untuk mengantisipasi apabila ada lonjakan jumlah warga miskn.

Juliari mengatakan beberapa pihak ada yang menyatakan warga miskin Indonesia akan menjadi 10% usai Corona, yang lebih ekstrim dia menyebutkan warga miskin bisa mencapai 12%. Pihaknya pun menjelaskan masih akan mendata kembali warga yang masuk ke dalam jurang kemiskinan.

"Kami akan antisipasi kalau warga miskin akan bertambah pasca COVID. Ada yang ekstrim bilang jadi 12%, ada yang bilang bertambah jadi 10%. Kami belum bisa berikan angka pasti, yang jelas kami akan antisipasi kalau meningkat jumlahnya," jelas Juliari dalam konferensi pers video, Jumat (8/5/2020).

"Kami saat ini masih data karena program jaring pengaman jaminan sosial on going," lanjutnya.


Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendi menambahkan saat ini angka kemiskinan di Indonesia masih 9,2%. Dia mengatakan saat ini yang terpenting bukan meributkan angka kemiskinan usai Corona.

Muhadjir mengatakan kini pihaknya dan Kemensos sedang mencari cara bagaimana memproses dan menghimpun data masyarakat miskin untuk masuk ke dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

"Angka kemiskinan ini sekarang 9,2%, cuma itu kan perkiraan bisa sampai 10-12%. Sekarang kita bicara yang nyata, bagaimana caranya kita proses untuk himpun data dari bawah untuk kemudian diolah jadi bagian dari DTKS," jelas Muhadjir.

Salah satunya adalah lewat pendataan bantuan sosial yang diberikan untuk masyarakat di luar DTKS. Dia mengatakan pemerintah pun akan melakukan pendataan orang miskin di mulai dari tingkat paling rendah yaitu RT-RW.

"Jadi makanya bansos yang dilakukan baik Kemensos dan Kemendes itu di samping data DTKS ada data yang dihimpun RT-RW, kemudian naik ke desa naik ke kota, baru ke Kemensos," ungkap Muhadjir.




(hns/hns)

Hide Ads