Mengintip Rencana Besar di Balik Tutupnya McDonald's Sarinah

Mengintip Rencana Besar di Balik Tutupnya McDonald's Sarinah

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Jumat, 08 Mei 2020 18:00 WIB
Restoran siap saji McDonalds Sarinah akan tutup permanen. Yuk lihat lagi sudut-sudut penuh cerita di gerai McD pertama di Indonesia ini.
Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta -

Restoran cepat saji McDonald's menyatakan akan menutup permanen gerainya di Gedung Sarinah Jalan Thamrin, Jakarta Pusat pada 10 Mei 2020. Keputusan itu diambil ini setelah pengelola memutuskan untuk melakukan renovasi.

Jika melihat ke belakang, renovasi Gedung Sarinah sebenarnya pernah disinggung Menteri BUMN Erick Thohir. Dalam catatan detikcom, melalui Instagramnya @erickthohir menyatakan berencana mengembangkan Sarinah. Menurut Erick, banyak hal mesti dibenahi di Sarinah.

"Saya berkunjung ke Sarinah kemarin, selain mencari beberapa barang untuk isi kantor, saya ingin melihat langsung proses bisnis dan juga kondisi Sarinah saat ini. Ternyata memang banyak hal yang harus dibenahi. Pembaharuan perlu dilakukan untuk dapat tetap bersaing, namun dengan tidak meninggalkan nilai sejarah dari Sarinah itu sendiri," bunyi caption Erick Thohir yang dilengkapi dengan potongan video pada 27 Desember 2019.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam video tersebut, Erick berencana melakukan perombakan besar-besaran pada Sarinah. Pertama, Erick berencana merenovasi bangunan Sarinah baik di dalam maupun sisi luar gedung.

"Hasil bicara-bicara ini (Sarinah) masih ada potensinya, apalagi nanti banyak turis yang mau ke Jakarta. Memang ini sudah sejak tahun 1963, memang harus ada renovasi. Nah ini yang akan kita ubah, tidak hanya di dalam tapi di secara gedungnya juga renovasi," ujar Erick.

ADVERTISEMENT

Kedua, Erick ingin produk yang dijual Sarinah juga bertambah kualitas dan kuantitasnya. Salah satunya dengan melakukan kurasi terhadap produk UMKM.

"Tapi itu sebenarnya hanya hardware, kan yang penting softwarenya. Softwarenya apa? Produk-produk di dalamnya, harus ada upgrade. Ini yang kita mau selain tadi produk dalam negeri, ada juga UKM yang dikurator. Artinya, dipilih yang sangat bagus semua," ungkap Erick.

Salah satu yang akan dibuat Erick juga adalah pusat kuliner lokal. Dia ingin pengunjung Sarinah bisa mencicip kuliner hingga kopi nusantara.

Ketiga, Sarinah akan melayani dua transaksi. Bukan cuma transaksi barang yang sedikit, tapi Sarinah juga terima pembeli grosiran. Dia mengatakan bisa saja ada turis yang mau membeli barang dengan jumlah banyak.

Keempat, Erick juga mau menjadikan Sarinah duty free alias tanpa pajak. Pihak pun siap berkomunikasi dengan Menteri Keuangan.

"Dan kita juga meng-apply ke Bu Sri Mulyani untuk duty free. Karena kalau kita lihat di Jakarta tidak ada duty free di tengah kota, di Bali ada. Di Jakarta boleh, saya kira bu Sri Mulyani juga dukung," kata Erick.




(acd/eds)

Hide Ads