Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan sudah ada 2 skenario pertumbuhan ekonomi tahun ini yakni 2,3% dan skenario terburuknya kontraksi atau -0,5%.
Jika ternyata skenario terburuk yang terjadi, lalu apa maksudnya ekonomi bisa minus?
Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Yusuf Rendy Manilet menerangkan menerangkan roda ekonomi yang terus bergerak membuat ekonomi terus tumbuh. Jika ekonomi sebuah negara minus itu artinya kegiatan ekonomi yang menjadi motor pertumbuhan lebih kecil dari tahun sebelumnya.
"Ekonomi minus itu, jumlah total output dari kegiatan ekonomi di Indonesia selama 1 tahun penuh 2020 diprediksi lebih kecil dibandingkan tahun 2019," terangnya kepada detikcom, Minggu (10/5/2020).
Dengan output ekonomi yang berkurang, tentu akan berdampak pada turunnya aktivitas ekonomi. Sehingga apa yang bisa dikerjakan dalam dunia ekonomi semakin sedikit.
Dengan kegiatan ekonomi yang semakin sempit, maka perusahaan tidak bisa menjalankan usahanya seperti biasanya. Semakin sempit kegiatan bisnis akan memaksa perusahaan melakukan penyesuaian.
Dampak negatifnya perusahaan akan melakukan PHK. Nah ujungnya jika badai PHK datang maka angka kemiskinan kan naik.
"Angka pengangguran naik, karena pengangguran naik, pendapatan masyarakat berkurang, dan secara agregat akan berdampak pada semakin banyaknya masyarakat yang jatuh dalam kategori miskin, artinya jumlah penduduk miskin bertambah," teranganya.
Baca juga: Luhut Buka-bukaan Imbas Corona ke Ekonomi RI |
(das/dna)