Pemerintah punya kajian awal soal pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi virus Corona (COVID-19). Salah satunya, akan dibukanya pusat-pusat perbelanjaan atau mal pada 8 Juni 2020 mendatang.
Ketua Umum Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budihardjo Iduansjah mendukung rencana tersebut. Menurutnya, pusat perbelanjaan seperti mal memang harus segera dibuka untuk menggerakkan kembali perekonomian.
"Memang harus dibuka untuk menggerakkan kembali (perekonomian)," kata Budi kepada detikcom, Senin (11/5/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yang terpenting adalah mempersiapkan protokol kesehatan secara maksimal sebelum dibukanya mal setelah Lebaran. Selain itu, persiapan seperti karyawan dan barang-barang juga menjadi perhatian.
Baca juga: Kajian Awal Pemerintah: Mal Dibuka Lagi Juni |
"Persiapannya karyawan, barangnya, terus persiapan protokol kesehatan, seperti itu," ucapnya.
Dihubungi secara terpisah, Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), Alexander Stefanus Ridwan mengatakan saat ini Standar Operasional Prosedur (SOP) terkait pembukaan mal sedang dibahas dan disusun.
"Kita masih berunding. Persyaratannya apa saja masih belum pasti, lagi dirundingin. Jadi standar kesehatannya buat COVID-19 gimana, lagi dirundingin, lagi dibuat SOP-nya," ujarnya.
Pembahasan dilakukan bersama Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Kesehatan, hingga para peritel.
"Kita semua duduk bareng gimana supaya datang ke mal aman, SOP-nya gimana. Apa saja yang boleh dibuka dan kapannya lagi dirundingin," imbuhnya.
(fdl/fdl)