PSBB Bikin Penjualan Smartphone Anjlok, Pengusaha Minta Mal Dibuka

PSBB Bikin Penjualan Smartphone Anjlok, Pengusaha Minta Mal Dibuka

Trio Hamdani - detikFinance
Senin, 11 Mei 2020 12:09 WIB
Mal BSD Sepi
Ilustrasi/Foto: Fadhly Fauzi Rachman
Jakarta -

Pelaku industri pembuatan smartphone berharap pusat-pusat perbelanjaan bisa dibuka kembali. Sebab tutupnya mal imbas pembatasan sosial berskala besar (PSBB) membuat ponsel pintar tak bisa dijual. Akibatnya penjualan anjlok.

Ketua Umum Asosiasi Industri Perangkat Telematika Indonesia (AIPTI) Ali Subroto menjelaskan tutupnya pusat-pusat perbelanjaan membuat konsumen tak bisa membeli smartphone.

"Iya (berharap pusat perbelanjaan dibuka kembali). Yang pertama ini kan ada dua dampak. Satu dari segi ada hambatan, kalau orangnya kan ada physical distancing, kalau tokonya kan disuruh tutup. Nah kalau ditutup kan otomatis tidak ada transaksi," kata dia saat dihubungi detikcom, Senin (11/5/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Padahal dia meyakini di masa pandemi COVID-19 ini kebutuhan akan ponsel pintar meningkat. Hal itu seiring diterapkannya work from home (WFH) dan anjuran agar masyarakat di rumah saja. Sayangnya kondisi tersebut dibarengi dengan tutupnya pusat perbelanjaan.

"Menurut saya, jadi handphone itu begitu ada lockdown atau stay at home, work from home, kebutuhan daripada komunikasi akan meningkat. Jadi handphone merupakan satu demand yang dibutuhkan untuk itu. Jadi kebutuhannya sangat tinggi. Jadi sekarang ini problem-nya tokonya ditutup semua. Ya orang mau beli kan nggak bisa," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Di sisi lain dia menilai ada pelemahan daya beli yang membuat permintaan masyarakat terhadap ponsel pintar menurun. Di tengah merebaknya virus Corona memang penghasilan masyarakat terkikis.

"Yang kedua adalah penurunan daya beli, karena ini kan khususnya lapisan bawah ini kan banyak kehilangan pekerjaan," tambahnya.




(toy/ara)

Hide Ads