Gegara Corona Investasi China di AS Anjlok

Gegara Corona Investasi China di AS Anjlok

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Senin, 11 Mei 2020 14:49 WIB
Setelah tiga bulan tutup, Palace Museum atau Forbidden City di Beijing dibuka kembali mulai hari ini. Pengunjung pun mulai berdatangan ke istana berusia 600 tahun itu.
Foto: AP/Mark Schiefelbein
Jakarta -

China dan Amerika Serikat (AS) sempat bersepakat untuk mengakhiri perang dagang pada awal tahun ini. Namun, pandemi COVID-19 yang terjadi di berbagai negara dapat berdampak buruk untuk kesepakatan tersebut.

Sebuah riset Rhodium Group menjelaskan akibat Corona ini investasi China ke Amerika Serikat tercatat mengalami penurunan yang signifikan. Laporan itu menyebutkan investasi China yang masuk ke AS hanya US$ 200 juta, sangat rendah dibandingkan kuartal yang sama tahun sebelumnya US$ 2 miliar.

Laporan tersebut juga mengungkapkan pada 2019 investasi AS ke China tercatat US$ 14 miliar. Sedangkan dari China ke AS US$ 5 miliar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, rantai pasok global yang lemah ini bisa membuat perusahaan AS yang berada di China untuk hengkang dan mencari tempat lain. Namun China juga berpeluang untuk meningkatkan investasi ketika banyak perusahaan yang memutuskan untuk merelokasi pabrik mereka.

Presiden Komite Nasional Hubungan AS-China Stephen Orlins mengungkapkan investasi China di AS paling tinggi terjadi pada 2016 lalu. Sejak saat itu, regulator mengetatkan aturan untuk investasi asing yang 'irasional'.

ADVERTISEMENT

"Kedua negara ini masih berjauhan, namun belum ada arahan bisa menjadi lebih dekat," ujar Orlins. Menurut dia seharusnya pandemi yang terjadi saat ini bisa menjadi peluang untuk bekerja sama dalam bidang ekonomi.




(kil/fdl)

Hide Ads