Direktur Utama Sarinah Gusti Ngurah Putu Sugiarta Yasa mengatakan, pihaknya memberi kesempatan bagi McDonald's untuk membuka kembali gerai di Sarinah usai renovasi yang targetnya rampung pada Mei 2021. Nantinya, McDonald's akan diberikan beberapa persyaratan seperti menyediakan konten lokal untuk berdiri kembali di lokasi bersejarah tersebut.
Lantas, apakah McDonald's Indonesia bersedia membuka kembali gerainya di Sarinah?
"Kami belum ada pembicaraan mengenai itu," kata Associate Director of Communications McDonald's Indonesia Sutji Lantyka ketika dihubungi detikcom, Senin (11/5/2020).
Menurut Sutji, manajemen Sarinah pun belum menginformasikan peluang tersebut kepada McDonald's Indonesia.
Selain itu, pihaknya juga menyatakan akan terus berupaya membuka gerai McDonald's di berbagai lokasi strategis di Indonesia.
"Kami memang telah memiliki rencana untuk membuka restoran McDonald's di berbagai lokasi di Indonesia. Jika situasi sudah kembali normal, kami akan memaksimalkan ekspansi restoran McDonald's Indonesia agar dapat terus memberikan yang terbaik kepada konsumen kami dengan mencari lokasi-lokasi strategis yang lain," terang Sutji.
Khusus untuk pelanggan setia McDonald's Sarinah, Sutji mengarahkan mereka untuk mendatangi gerai-gerai terdekat sebagai pengganti gerai bersejarah tersebut.
"Sebagai alternatif, saat ini konsumen dapat mengunjungi restoran-restoran terdekat dengan Sarinah seperti McDonald's Hayam Wuruk, McDonald's Raden Saleh, McDonald's Cideng dan McDonald's Central Plaza," tutup Sutji.
Sebelumnya, Gusti mengatakan manajemen Sarinah memberi peluang untuk McDonald's Indonesia membuka kembali gerainya di Sarinah.
"Kami tetap memberikan kesempatan untuk kembali beroperasi di Sarinah setelah renovasi, tapi keputusan tutup permanen atau tidak tentu merupakan kewenangan manajemen McDonalds," kata Gusti kepada detikcom, Kamis (7/5/2020).
Di lain kesempatan, Menteri BUMN Erick Thohir memberi sinyal peluang kembali bagi McDonald's untuk kembali ke Sarinah, namun dengan syarat.
"Mohon maaf, kalau McDonald's di situ nanti mau buka kita cariin lokasi. Tapi kita minta 50% konten lokal, kopinya, boleh dong ya kita coba lah. Yang namanya produk lokal, nggak bisa, tidak didukung," ujar Erick di Kementerian BUMN Jakarta Pusat, Jumat (8/5/2020).
(dna/dna)