Pasar Khawatir Corona Gelombang Kedua, Dolar AS Meroket!

Pasar Khawatir Corona Gelombang Kedua, Dolar AS Meroket!

Soraya Novika - detikFinance
Selasa, 12 Mei 2020 10:19 WIB
Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah akhirnya tembus ke level Rp 15.000. Ini adalah pertama kalinya dolar AS menyentuh level tersebut pada tahun ini.
Foto: Rengga Sancaya
Jakarta -

Nilai dolar AS meroket hingga mencapai level tertinggi dalam dua minggu. Rekor ini didorong oleh kenaikan imbal hasil obligasi AS dan meningkatnya permintaan safe-haven di tengah kekhawatiran akan gelombang kedua pandemi virus Corona.

"Ini sedikit didukung imbal hasil (untuk dolar) dan kembalinya kekhawatiran," kata Analis Westpac FX Sean Callow dikutip dari Reuters, Selasa (12/5/2020).

Indeks dolar AS yang mengukur greenback terhadap sejumlah mata uang utama naik 0,7% ke level 100,440. Greenback naik secara luas di seluruh dunia selama krisis karena investor berebut untuk berlindung di mata uang cadangan dunia ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Akibatnya beberapa mata uang negara-negara lain di seluruh dunia kian terkeruk ke bawah. Salah satu yang paling dalam terjadi pada dolar Australia yang turun sekitar 0,8% ke level terendah satu minggu menjadi $ 0,6432. Sementara dolar Kiwi (Selandia Baru) lebih parah yang nilainya terus-terusan jatuh. Saat ini dolar Kiwi turun 0,4% menjadi $ 0,6047.

Di benua lain, mata uang Euro tercatat turun $ 1,08 untuk pertama kalinya dalam hampir satu minggu atau melemah $ 1,0797 dan yen Jepang mengalami kerugian sekitar 1% jatuh ke level 107,48 per dolar AS. Demikian pula dengan British Pounds turun 0,3% ke level $ 1,2300.

ADVERTISEMENT

Pada saat yang sama, segala rencana untuk memulihkan ekonomi dunia kembali dibayangi oleh kekhawatiran atas adanya gelombang kedua pandemi virus Corona. Sebagaimana diketahui, belakangan beberapa negara seperti Korea Selatan dan Jerman sudah mulai melonggarkan pembatasan sosial di negara mereka, akan tetapi malah muncul kasus-kasus baru di sana.

"Kami pikir pemulihan (ekonomi) tidak akan mulus sesuai rencana," sambungnya.




(fdl/fdl)

Hide Ads