Project Management Officer (PMO/manajemen pelaksana) program Kartu Pra Kerja dalam waktu dekat akan membuka pelatihan secara tatap muka alias offline. Pasalnya, saat ini pihak PMO sedang mengkurasi pelatihannya.
Direktur Kemitraan dan Komunikasi PMO Kartu Pra Kerja, Panji Winanteya Ruky mengatakan pembukaan pelatihan secara offline ini menyusul adanya rencana pemerintah yang sedang mengevaluasi pelonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
"Juni ini saya dengar PSBB akan dievaluasi. Kami sudah mulai mengkurasi pelatihan luring di kelas atau tatap muka," kata Panji, Selasa (12/5/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemberian pelatihan secara tatap muka sudah sesuai dengan desain awal program Kartu Pra Kerja, di mana meningkatkan kompetensi masyarakat sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja.
Program Kartu Pra Kerja ditargetkan untuk 5,6 juta peserta dengan total anggaran Rp 20 triliun. Dalam pelaksanaannya, setiap peserta mendapat total dana Rp 3.550.000.
Rinciannya, sebesar Rp 1.000.000 untuk biaya pelatihan, lalu insentif totalnya Rp 2.400.000 atau Rp 600.000 per bulan diberikan selama 4 bulan, dan insentif survei kebekerjaan sebesar Rp 150.000.
Klik halaman berikutnya >>>
Simak Video "Utusan Sekjen PBB Menyanjung Kartu Prakerja di B20 Summit"
[Gambas:Video 20detik]