Begini Cara Corona Mengubah Kebiasaan Kita Bekerja

Begini Cara Corona Mengubah Kebiasaan Kita Bekerja

Aulia Damayanti - detikFinance
Selasa, 12 Mei 2020 13:48 WIB
WFH
Foto: shutterstock
Jakarta -

Beberapa bulan belakangan virus Corona telah mengubah kehidupan sehari-hari orang di dunia. Virus Corona telah berpengaruh kepada ekonomi, aktivitas bekerja, dan jutaan orang terpaksa di-PHK.

Aktivitas bekerja dari rumah kini menjadi kebutuhan sebagian pekerja dan perusahaan guna menghentikan penularan virus Corona. Ketika bekerja dari rumah banyak ruangan di rumah dijadikan tempat bekerja, dari ruang makan, sofa, hingga tempat tidur.

Sejauh ini pandemi Corona telah mengubah cara bekerja di kantor bertransformasi menjadi bekerja dari rumah. Melansir dari CNBC, Selasa (12/5/2020) bagaimana pandemi dapat mengubah cara kita bekerja?

Bekerja di Kantor Hanya Formalitas
Bekerja dari jarak jauh kesempatan perusahaan membuka hubungan regional dimana pun karyawannya berada. Akibatnya, kantor pusat perusahaan hanya akan menjadi simbol perusahaan yang tidak perlu dikeluarkan untuk menjadi biaya gedung di pusat kota.

Menurut Jane Oates, presiden WorkingNation sisa biaya uang keperluan kantor dapat digunakan untuk perekrutan jika diperlukan pegawai baru yang potensial.

Rapat Beralih ke Email dan IM
Pandemi Corona memaksa pegawai menggunakan teknologi guna memudahkan pekerjaan yang dilakukan dengan jarak jauh. Sebagian orang mungkin sulit beradaptasi pada kondisi ini, dan beberapa menganggap bekerja jarak jauh lebih efisien.

Kini pekerjaan dilakukan secara online begitu juga rapat yang biasanya dilakukan di ruang rapat kantor. Sejak WFH semua beralih ke email dan virtual video.

Akhir dari Perjalanan Bisnis
Mayoritas sektor ekonomi di dunia terpaksa dihentikan dan ditutup. PHK, cuti, dan pemotongan gaji pegawai juga tidak terbendung. Sektor bisnis yang biasa diperkirakan akan menjadi masa lalu.

Sebagai penyambung bisnis internasional yakni sektor penerbangan juga dilarang perjalanannya selama pandemi. Kini harus diketahui bahwa bisnis banyak yang dianggap tidak perlu selama pandemi.

Bangunan Kantor Bisa Jadi hanya untuk Pusat Pertemuan
Gedung kantor dapat menjadi ruang berkumpul untuk menyelenggarakan pertemuan, konferensi, dan acara di seluruh perusahaan.

Tata letak yang terbuka akan berubah, seperti jarak antar meja lebih banyak, lokasi atau ruangan difasilitasi tempat cuci tangan, tisu, dan alat pembersih lainnya. Pekerja menginginkan keamanan dan kontrol pegawai guna menjaga kebersihan tubuh dan kesehatan

Pengecekan Medis Menjadi Wajib
Pakar kesehatan dan hukum memperkirakan bahwa skrining medis di tempat kerja, seperti pemeriksaan suhu dan tes antibodi, akan berlaku di semua perusahaan dan sektor ekonomi.

Untuk memerangi penyebaran virus korona di kalangan pekerja penting, beberapa pengusaha terbesar di negara ini, termasuk Amazon, Walmart, Home Depot, dan Starbucks telah melakukannya terlebih dahulu.


Hubungan Rekan Kerja Jadi Lebih Dekat
Jika ada satu titik terang tentang bagaimana pandemi akan berdampak pada masa depan pekerjaan, itu bisa memperkuat hubungan pribadi yang kita bentuk dengan rekan kerja.

"Untuk waktu yang lama, kami mungkin menerima begitu saja kemampuan untuk melihat rekan kerja kami setiap hari dan mungkin tidak menyadari betapa berharganya itu," kata Lakshmi Rengarajan, konsultan koneksi tempat kerja yang sebelumnya dari WeWork and Match.com.

Psikolog organisasi, profesor Wharton dan penulis "Originals" Adam Grant setuju. Dia memperkirakan bahwa, semua orang yang akan bertemu rekan kerjanya akan lebih menghabiskan waktu tanpa gadget mereka.

Lanjut ke halaman berikutnya


Masker Menjadi Aksesoris Wajib
Jenis aksesoris baru yang akan menjadi wajib pakai yakni masker. Ini dapat menjadi peluang bisnis yang menguntungkan. Produsen bisa berinovasi membuat masker yang lebih kasual dan menarik.

Selain menarik, masker harus tetap dilengkapi filter guna menjaga bakteri masuk ke mulut dan hitung bahkan wajah.

Jam Kantor Lebih Fleksibel
Bekerja dari rumah menjadi transformasi baru bagi pegawai perusahaan. Selain tempat bekerja berubah dan interaksinya jarak jauh. Jam kerja selama WFH juga akan berubah.

Beberapa perusahaan menempatkan jam kerja yang fleksibel untuk karyawannya. Mengingat sebagian pegawai tidak hanya memiliki kehidupan di dunia kerja, tetapi juga memiliki kewajiban di keluarga.

Adanya Tunjangan Kerja di Rumah
Agar pekerjaan jarak jauh menjadi efektif, pengusaha harus menyediakan sumber daya yang dibutuhkan karyawan untuk menjadi produktif. Ini termasuk tunjangan kecil yang akan memungkinkan pekerja untuk menyesuaikan ruang kerja dengan cara yang mereka pikir cukup

Fleksibilitas jarak jauh ini juga akan memungkinkan perusahaan untuk menghemat uang pada biaya overhead menjalankan fasilitas


WFH Sangat Membantu Pegawai Perempuan
Perubahan dalam struktur tempat kerja ini dapat memiliki dampak besar pada perempuan, karena mereka lebih cenderung menyesuaikan karier mereka dari keluarga daripada laki-laki.

Faktanya, sekitar 31% wanita yang mengambil cuti karier setelah memiliki anak mengatakan mereka tidak ingin cuti. Tetapi keputusan ini diambil karena jam kantor yang tidak fleksibel menurut survei tahun 2019 FlexJobs terhadap lebih dari 2.000 wanita dengan anak di bawah 18 tahun.

Budaya kerja yang lebih fleksibel juga dapat menciptakan lebih banyak kesetaraan di rumah karena laki-laki dan perempuan dapat menghabiskan waktu berkualitas dengan keluarga mereka.

Posisi Manajemen Lebih Ramping
Manajemen menengah akan dipangkas guna meminimalkan upah atau uang yang keluar dari perusahaan. Hal ini dilakukan juga saat krisis keuangan global 2008.

Robot Menggantikan Manusia
Karena langkah-langkah jarak sosial, banyak perusahaan dari restoran dan pengecer dipaksa menemukan cara untuk beroperasi dengan sesedikit karyawan hadir secara fisik. Contohnya seperti, robot dan algoritma, yang mana keduanya tidak akan tertular virus.

"Perusahaan akan menjadi digital lebih cepat, mereka akan mengotomatisasi lebih cepat. Dan dalam konteks itu, apakah kita melihat pengangguran massal? Kami tidak tahu, "kata Jake Schwartz, co-founder and CEO of General Assembly.

Mungkin ada Kesenjangan Digital
Dengan sekolah dan kantor yang tetap ditutup, hal yang perlu diperhatikan adalah infrastruktur fasilitas bekerja dan belajar untuk jarak jauh. Pemerintah mestinya sadar akan kesenjangan digital di tengah masyarakatnya.

Hal ini harus betul diperhatikan pemerintah bukan di situasi saat ini melainkan juga untuk di masa depan. Dana yang dikeluarkan dan infrastruktur yang dibangun harus tepat sasaran.



Simak Video " Video: Begini Pola-Makanan yang Baik Untuk Pekerja Kantoran"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads