Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui daya beli masyarakat mengalami penurunan. Hal itu tercermin dari bahan pokok yang mengalami deflasi.
Jokowi mengatakan, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) bahan pangan di April 2020 mengalami deflasi 0,13%. Menurutnya itu dapat diartikan permintaan atas bahan pangan mengalami penurunan.
"Saya lihat laporan dari BPS bulan April bahan pangan justru mengalami deflasi sebesar 0,13%, ini ada indikasi penurunan permintaan bahan-bahan pangan artinya daya beli masyarakat menurun," tuturnya saat membuka rapat terbatas virtual, Rabu (13/5/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jokowi berharap beragam program bantuan sosial yang diberikan bisa membantu masyarakat untuk mempertahankan daya belinya.
"Pemerintah telah meluncurkan bantuan sosial tunai untuk 9 juta keluarga, BLT dari desa dari dana desa untuk 11 juta keluarga, ada kartu sembako, ada PKH juga ada padat karya tunai dan kita harapkan ini akan meningkatkan daya beli masyarakat," tambahnya.
Jokowi sendiri hari ini kembali menggelar ratas bersama kabinetnya untuk membahas antisipasi kebutuhan bahan pokok. Dia tak ingin adanya kenaikan bahan pokok yang justru bisa menambah beban rakyat.
"Ini sudah yang ketiga kita berbicara masalah bahan pokok. Karena urusan stok ketersediaan dan stabilitas harga penting kita monitor, setiap hari, setiap minggu. Seperti yg sudah sering saya sampaikan hati-hati dengan peringatan FAO mengenai krisis pangan karena pandemi COVID-19," tutupnya.
(das/eds)