Lagi Corona Nggak Ada Bukber, Pengusaha Restoran Rugi Rp 3 T

Lagi Corona Nggak Ada Bukber, Pengusaha Restoran Rugi Rp 3 T

Anisa Indraini - detikFinance
Jumat, 15 Mei 2020 12:28 WIB
Suasana salah satu restoran di pusat perbelanjaan di Surabaya,  Jawa Timur, Selasa (24/3/2020). Aktivitas di sejumlah tempat yang biasa ramai pengunjung mulai tampak sepi setelah pemerintah melarang kunjungan ke tempat keramaian guna mencegah penyebaran Virus Corona (COVID-19). ANTARA FOTO/Zabur Karuru/ama.
Foto: ANTARA FOTO/Zabur Karuru
Jakarta -

Bulan Ramadhan biasanya identik dengan momen buka bersama (bukber) di luar rumah. Namun adanya virus Corona (COVID-19) berdampak terhadap bisnis restoran yang biasanya paling banyak diburu saat waktu buka puasa.

Wakil Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bidang Restoran, Emil Arifin mengatakan kerugian seluruh pebisnis di bidang kuliner tersebut diperkirakan mencapai Rp 3 triliun. Kerugian tersebut dihitung hingga Juni mendatang jika virus Corona tak juga menghilang.

"Hitungan kita Rp 3 triliun sekarang. Itu perkiraan kita sampai Juni segitu. Kita lagi mendata terus berapa restoran yang tutup. Kalau satu restoran dining in mal itu sales-nya saja Rp 500 juta minimum satu bulan," kata Emil kepada detikcom, Jumat (15/5/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pendapatan restoran bulan Ramadhan tahun ini dinilai berbanding terbalik dengan tahun-tahun sebelumnya. Jika penjualan tahun sebelumnya bisa mencapai di atas normal hingga 120%, kini pendapatan di bawah normal mencapai 100% lebih.

"Bulan puasa itu siang orang memang nggak makan. Tapi begitu (waktu buka) puasa tuh ramai. Istilahnya bulan puasa tuh kita 120% di atas normal, dia naik 20% dari normal biasanya. Jadi kalau sekarang yang normal saja tinggal 10%. Bedanya 100% lebih," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Setidaknya, Emil menjelaskan sudah ada 8.000-an restoran di seluruh pulau Jawa yang berada di mal terpaksa tutup karena pusat-pusat perbelanjaan tempat mereka berjualan berhenti beroperasi saat pandemi COVID-19.

"(Hotel yang tutup) diperkirakan 8.000-an. Itu hitungannya dari mal yang tutup tuh 77 (di Jakarta). Di dalam mal tuh kira-kira ada 30-an restoran, belum lagi ada yang stand alone tuh di luar, yang di DKI saja ada 4.700 (restoran). Jadi lebih dari 8.000, itu di Jawa ya," ucapnya.




(fdl/fdl)

Hide Ads