Suraedah (37) merupakan ibu rumah tangga yang selain mengurus anak juga punya usaha warung kelontong dan menjadi agen bank di salah satu sudut Kota Makassar. Siapa yang menyangka dari usaha kecilnya, ditambah dari penghasilan suaminya yang sopir, ia bisa punya rumah lagi hingga sawah.
"Tukang durian di depan jalan itu sekali kirim uang lumayan besar bisa sampai jutaan. Katanya buat kirim uang ke keluarganya yang ada di daerah," ujarnya mencontohkan ke detikcom beberapa waktu lalu.
Meskipun begitu, ia lebih sering melayani tetangga atau masyarakat sekitar yang hendak kirim uang dengan nominal kecil seperti Rp100 ribu atau Rp200 ribu. Ditambah dari penghasilan hasil penjualan barang kelontong dari warung yang setiap hari ia buka sejak pukul 7 pagi tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warung milik Suraedah diberi nama 'Toko Kembar' karena terinspirasi dan berdiri setelah anak kembarnya lahir. Ia membuka warung kelontong tersebut bermodal tabungan dari penghasilan suaminya sebagai sopir dan ditambah dari KUR BRI yang ia dapatkan.
Suraedah mengatakan telah tiga kali mendapat KUR BRI. Modal tersebut ia gunakan saat hendak mengambil mobil hingga membuka warung kelontong yang ada di depan rumahnya tersebut.
"Alhamdulillah dari usaha itu, kini punya rumah lagi di Maron (sekitar 2 jam dari Kota Makassar), di kampung suami. Ada sawah juga di sana," ujarnya.
Selain itu, Suraedah mengatakan memanfaatkan Mantri BANK BRI yang berkeliling untuk menabung maupun setoran pinjamannya. Ia tinggal menelpon Randy Taha, Mantri BANK BRI Unit Pasar Butung, untuk datang menjemput dana ke warungnya.
![]() |
"Seminggu penyetoran empat kali. Sudah sekitar 8 bulan jalan (menggunakan jasa ini). Dulunya pakai mesin, sekarang pakai aplikasi di hp," ujar Suraedah.
"Sekarang ini lebih gampang kalau mau setor dana, saya tinggal telpon bapak Mantrinya ke sini. Bisa setor tunai langsung, penjemputan dananya di rumah saja, (karena) bapaknya yang ke sini. Kita sama bapak (Randy) sudah percaya, jadi tidak khawatir," imbuhnya.
Dengan begitu, kata Suraedah, ia tak perlu ke bank untuk menabung atau menyetor, apalagi ia juga tidak bisa menyetir motor jika harus ke bank. Selain itu, ia tak perlu meninggalkan warung yang ia jaga sekaligus mengurus anaknya yang bungsu maupun pekerjaan rumah tangganya yang lain di rumah.
Sementara itu, AMPM BANK BRI Cabang Ahmad Yani, Amsyahari menjelaskan dulu ibu rumah tangga seperti Suraedah agak kesulitan untuk melakukan transaksi perbankan atau menabung penghasilan hariannya karena harus datang langsung ke bank di mana terbatas dengan jarak dan waktu yang tersedia.
Sebagai solusi digitalisasi layanan finansial terintegrasi, BRISPOT Mikro ingin membantu pedagang dan UMKM dengan adanya proses cash pickup transaction, pinjaman, hingga adanya monitoring dari Mantri pada nasabah sektor UMKM.
"Sebelum adanya BRISPOT Mikro, berkas-berkas nasabah itu harus kita lihat satu per satu. Mulai dari agunan, kelengkapan administrasi dan lainnya. Sementara di BRISPOT Mikro sudah dilengkapi semua, baik CRS, finansial semuanya sudah lengkap, sehingga kami pemutus tidak ragu melakukan putusan dalam kredit," ujarnya.
Selain itu, kata Amsyahari, fitur dalam BRISPOT Mikro juga ikut mempermudah kerja Mantri. Sebab setiap hari para Mantri selalu berkeliling dan mendatangi nasabah maupun calon nasabah potensial sekaligus untuk monitoring hanya berbekal smartphone yang sudah terinstal aplikasi BRISPOT Mikro.
![]() |
Para Manti juga berperan dalam pendayagunaan BRISPOT Mikro untuk pemasaran, pemrosesan permodalan, simpanan hingga monitoring portfolio. Lalu ikut pendamipinga dan pembinaan bisnis sebagai financial advisor di daerahnya serta pemberdayaan sektor UMKM termasuk agen BRILink.
"Sehingga dengan dilengkapinya BRISPOT Mikro maka sangat memudahkan kepada mereka untuk bisa melakukan point to point daripada kreditnya itu sendiri dan mempermudah untuk mengambil setoran-setoran di mana dia (Mantri) punya wilayah kerja," ujarnya.
Lebih lanjut Amsyahari mengatakan fitur pick up transaction pada aplikasi BRISPOT Mikro yang dipunyai setiap Mantri di lapangan ternyata sangat membantu perkembangan simpanan.
Sebelumnya nasabah yang per harinya mau menabung Rp100 ribu, Rp200 ribu atau bahkan Rp50 ribu itu tidak tersentuh, sekarang bisa terjangkau karena tidak perlu ke bank, tetapi Mantri yang bakal menjemput dana membawa aplikasi BRISPOT Mikro.
"Tetapi dengan adanya pick up transaction ini di BRISPOT Mikro ini bisa meningkatkan kasa itu lebih besar lagi, karena kenapa? Yang sebelumnya itu adalah simpanan-simpanan kecil tidak pernah tersentuh oleh teman-teman Mantri sehingga orang yang tadinya tidak menabung bisa menabung," pungkasnya.
(mul/ega)