"Di UU no 38 tahun 2004 tentang jalan tol, disebutkan bahwa jalan tol ini harus dikasih rest area. Nah salah satu yang mengisinya di dalamnya dijelaskan UMKM jadi mayoritas," ungkap Sandi dalam sebuah diskusi online, Senin (18/5/2020).
Dia menegaskan harusnya rest area menjadi tempatnya UMKM untuk berusaha. Sandi menyebut rest area jangan dikuasai perusahaan-perusahaan besar.
"Menurut saya rest area ini tempatnya UMKM jangan jadi dikuasai perusahaan besar terus," tegas Sandi.
Hal ini juga disinggung Ketua Umum DPP HIPPI Suryani Motik, dia menegaskan bahwa harusnya rest area jadi lokasi strategis untuk UMKM.
Suryani juga bicara soal kesempatan usaha UMKM di mall-mall. Menurutnya, UMKM harus mendapat tempat khusus di mall, namun sampai sekarang dia menilai UMKM sulit mendapat tempat di mall.
"Jadi seperti rest area ini lokasi strategis buat UMKM, UMKM harus jadi prioritas. Lalu juga di mall, setahu saya dulu di mall itu sekitar 10-20% wilayahnya buat UMKM. Tapi nggak tau sekarang," kata Suryani.
Dia menegaskan pengusaha UMKM bukan mau memusuhi perusahaan besar, justru para pengusaha UMKM inginnya bisa berjalan berdampingan dengan pengusaha besar.
"Kita ini tidak mau memusuhi perusahaan besar, justru kita maunya tuh hidup berdampingan dengan mereka," kata Suryani.
Soal kurangnya UMKM di rest area pun pernah juga membuat Presiden Joko Widodo (Jokowi) jengkel. Dalam sebuah rapat terbatas, dia menyinggung soal eksistensi perusahaan kopi dan ayam goreng besar yang sudah mendominasi rest area di Indonesia.
"Misalnya rest area jalan tol, rest area di jalan tol isi dengan produk-produk brand lokal, karena yang lalu-lalu kita lihat kalau rest area itu pasti isinya kalau kopi ya kopi itu, kalau ayam ya ayam itu, nggak usah saya sebutkan saya kira Bapak Ibu tahu semuanya, ini mulai harus digeser" kata Jokowi di kantor Presiden, Jakarta, Senin (9/12/2019).
(dna/dna)