Di tengah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), serikat pekerja Dunkin' Donuts menyatakan akan menggelar aksi demo di depan kantor pusat yang berlokasi di Jakarta Pusat. Hal itu dilakukan karena perusahaan dinilai mengambil kebijakan sepihak tanpa melibatkan pekerja.
Ketua Umum Serikat Pekerja Dunkindo Lestari (SP Kintari), Adi Darmawan mengatakan sampai saat ini pihaknya masih melobi perusahaan untuk merubah kebijakan-kebijakan yang telah diputuskan. Jika dalam dua hari ke depan tidak ada kesepakatan maka 22 Mei pekerja akan turun ke jalan.
"Sampai saat ini masih melobi, berunding untuk bisa merubah kebijakan-kebijakan yang saat ini sudah diketuk palu secara sepihak. Rencananya kami tanggal 22 besok akan melakukan aksi unjuk rasa kalau tidak ada hasil yang didapat secara positif di hari ini dan besok," katanya kepada detikcom, Selasa (19/5/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Massa yang ditargetkan akan turun ke jalan sekitar 300 orang. Adi bilang, pekerja terpaksa melakukan ini di tengah PSBB karena ingin menyuarakan haknya yang tidak didengar.
"Untuk aksi nanti kami prediksikan minimal sekitar 300 orang bisa kumpul. Kami juga mempertimbangkan hal itu (PSBB) namun apalah daya dengan keterpaksaan karena suara perut, suara kebutuhan dapur mau nggak mau kami suarakan dengan lantang," tegasnya.
Berikut tuntutan yang diminta :
- Pekerja meminta kekurangan upah yang dipotong tetap diberikan. Selama COVID-19 pekerja hanya digaji sesuai jam kerja.
- Pekerja meminta THR dibayar full sebelum Lebaran. Saat ini keputusan perusahaan menunda THR hingga Desember 2020.
- Pekerja meminta agar Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sepihak untuk pekerja di bawah 3 tahun tidak dilakukan. Di masa pandemi ini perusahaan tidak memperpanjang kontrak pekerja yang di bawah 3 tahun.
- Pekerja menolak dugaan pembatasan serikat pekerja atau pembatasan kebebasan organisasi bagi kepengurusan anggota. Pekerja dinilai tak boleh ikut berorganisasi dengan alasan mutasi kerja.
Menanggapi itu, Manager Human Resource Development (HRD) PT Dunkindo Lestari, Junaidi mengatakan akan terus berdialog dengan pekerja agar tidak sampai melakukan demo di tengah situasi seperti ini.
"Kita masih nego hari-hari sebelum demo," kata Junaidi saat dihubungi secara terpisah.
(fdl/fdl)