Kementerian Sosial sudah menetapkan data penerima bantuan sosial (bansos) tunai yang akan mendapatkan sebesar Rp 600.000 per KK. Bantuan itu akan disalurkan melalui dua cara yakni menggunakan rekening melalui bank BUMN atau Himbara serta melalui PT Pos untuk penerima yang tidak memiliki rekening.
Penyaluran via rekening melalui Himbara sudah diselesaikan dan terkirim kepada 750 ribu KK. Sementara melalui PT Pos data penerimanya sebanyak 8,366 juta KK.
Lalu apakah data penerima bansos tunai itu seluruhnya masyarakat miskin atau ada di dalamnya termasuk masyarakat rentan miskin?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menteri Sosial Juliari Batubara menegaskan, data penerima bansos tunai itu sepenuhnya berasal dari daerah. Dengan begitu dia tidak bisa memastikan kategori masyarakat yang ada di dalam data penerima bansos tunai tersebut.
"Ini saya mau tegaskan lagi bahwa seluruh data itu dari daerah, tidak ada pendataan dari Kemensos. Artinya daerah yang paling tahu," tuturnya dalam konferensi pers virtual usai ratas, Selasa (19/5/2020).
Dia menjelaskan, data penerima itu dari daerah diberikan ke dinas sosial di tingkat kabupaten/kota. Kemudian data itu didistribusikan ke Kemensos.
"Dari sekian yang masuk ke dalam data mereka yang mereka kirimkan ke Kemensos itu, siapa yang miskin, rentan miskin, terdampak sekali, tidak terlalu terdampak, itu 110% kami serahkan kepada Pemda. Sehingga data yang itu kami terima," tegasnya.
Simak Video "Video: Penyebab 3 Juta Keluarga Belum Terima Bansos"
[Gambas:Video 20detik]