Pemerintah tengah mempersiapkan skema untuk hidup berdampingan dengan wabah COVID-19. Berdamai dengan virus Corona akan dilakukan dengan melonggarkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Namun pelonggaran PSBB tidak serta merta diterapkan di daerah. Ada syarat yang harus dipenuhi sebuah daerah jika ingin PSBB dilonggarkan.
Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan, pemerintah akan menyiapkan 3 syarat yang harus terpenuhi daerah untuk pelonggaran PSBB. Hal itu dibahas dalam rapat kabinet internal yang siang tadi berlangsung.
"Telah dilakukan satu rapat kabinet terkait dengan perumusan protokol masyarakat produktif dan aman COVID-19. Jadi sekali lagi kita sedang mencoba merumuskan protokol masyarakat yang produktif dan aman. Apa yang akan kita lakukan, langkah-langkah apa yang perlu kita siapkan dalam langkah itu. Itu yang sedang dibahas tadi," ujarnya dalam konferensi pers virtual, Rabu (20/5/2020).
Ada 3 syarat yang telah ditentukan pemerintah untuk melonggarkan PSBB dan hidup bisa hidup berdampingan dengan virus Corona dengan merujuk indikator dari WHO. Pertama indikator penularan berdasarkan reproduction rate dengan skala R0
"Jadi basic reproduction number itu adalah sebuah angka yang menunjukkan sebuah virus atau sebuah bakteri atau sebuah penyakit itu bagaimana daya tularnya dari seseorang ke orang lain. Misalnya campak itu daya tularnya 16-18. Artinya basic reproduction number atau dengan R0 campak 12-18 dan dia melalui aerosol. Ada juga misalnya batuk rejan itu 5,5. Kemudian kalau kita ingat flu spanyol pada 100 tahun yang lalu itu 1,4-2,8. Artinya satu orang itu bisa menularkan smpe 2-3 orang," terangnya.
Berdasarkan catatan WHO, kata Suharso, COVID-10 skalanya pada 1,9-5,7 di seluruh dunia. Sementara di Indonesia diperkirakan 2,5. Itu artinya dalam skala R0, virus Corona di Indonesia 1 orang bisa menularkan ke 2 sampai 3 orang.
Nah, pemerintah memberikan syarat agar R0 itu bisa di bawah 1. Artinya penderita COVID-19 tidak sama sekali menularkan ke orang lain.
Simak Video "Video WHO soal Ilmuwan China Temukan Virus Corona Baru Mirip Penyebab Covid-19"
[Gambas:Video 20detik]