Di tengah pandemi COVID-19, keadaan pasar tradisional relatif sepi karena tak banyak orang yang keluar rumah. Melihat kondisi tersebut, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mencoba memfasilitasi para pedagang pasar untuk berjualan secara online melalui sebuah Website Pasar.
Bank BRI bersama pengelola pasar juga membantu pengelolaan jasa antar jemput barang kepada pembeli. Mekanisme pemasaran pasar tradisional dari penjualan konvensional ke online lewat Web Pasar cukup mudah, yakni pengelola pasar harus bekerja sama dengan BRI.
Selanjutnya, BRI Unit terdekat akan mengedukasi para pedagang pasar untuk mengimplementasikan pemasaran secara online via Web Pasar, mekanisme pembayarannya, serta pengiriman barang ke pembeli.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dalam mempersiapkan metode ini, BRI akan mengumpulkan data pedagang pasar, pendampingan input data dalam web, serta turut aktif mengkomunikasikan ke masyarakat," ungkap Direktur Bisnis Mikro Bank BRI, Supari, dalam keterangan tertulis, Rabu (20/5/2020).
Supari menambahkan bahwa BRI membuka luas terkait peluang kerja sama dengan para pengelola pasar. "Mengingat pandemi COVID-19 masih belum terprediksi kapan selesainya, terobosan ini bisa menjadi solusi dalam menghindari kerumunan di pasar," imbuhnya.
Tidak berhenti sampai di situ, Perseroan juga telah mengenalkan Solusi Transaksi Elektronik BRI (Stroberi) ke pasar-pasar yang ada di berbagai daerah di Indonesia. Aplikasi ini merupakan layanan transaksi elektronik terpadu yang dikhususkan untuk meningkatkan kesejahteraan pelaku UMKM secara berkesinambungan melalui transaksi digital.
Diharapkan dengan tersedianya Website Pasar dan platform Stroberi, BRI dapat memberikan kemudahan layanan dalam jual beli, pencatatan transaksi & inventory management, pengelolaan tagihan, pembayaran tagihan melalui berbagai channel yang disediakan, dan kemudahan monitoring informasi pembayaran tagihan.
Dalam jangka panjang hal ini akan mendorong terbentuknya cashless society karena transaksi sudah dilakukan tanpa uang tunai. Selain itu, juga turut mendorong inklusi keuangan bagi pelaku UMKM yang ada di pasar-pasar tradisional.
(ega/hns)