Pertamina EP Jatibarang Field kembali mengebor sumur minyak guna memenuhi kebutuhan energi nasional. Kendati saat ini dunia tengah dilanda pandemi COVID-19, imbasnya harga minyak anjlok.
Proses pengeboran sumur minyak itu dilakukan di Desa Muntur, Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Pengeboran itu dilakukan karena berkaca pada keberhasilan kegiatan yang sama. Namun, kali ini pengeboran dilakukan di sumur CMR NP-2. Selumnya pada tahun lalu pengeboran juga dilakukan di sumur CMR NP-1.
"Kita tetap konsisten menjaga ketahanan energi di tengah pandemi. Kami mendapatkan mandat dari pemerintah untuk meningkatkan cadangan minyak dan gas nasional melalui program pemboran, salah satunya di sumur CMR NP-2 atau CMT-20," kata Ery Ridwan, Jatibarang Legal & Relation Assistant Manager Pertamina EP dalam keterangan yang diterima detikcom, Kamis (21/5/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ery menargetkan kegiatan pengeboran di sumur CMT-20 itu selesai hingga 51 hari ke depan. Proses pengeboran dilakukan sejak 4 Mei kemarin.
"Prediksinya sumur ini menghasilkan minyak sekitar 350 barrel oil per day (BPOPD)," ucap Ery.
Ery juga menjelaskan sebelumnya pengeboran dilakukan di sumur CMR NP-1 pada Desember tahun lalu. Hasil dari pengeboran itu mencapai 736 BPOPD dan gas sebesar 3,7 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD). Ia berharap pengeboran bulan ini bisa menghasilkan minyak dan gas sesuai target.
Selain itu, Pertamina EP juga menggelar syukuran atas dilakukannya pengeboran kedua di wilayah Jatibarang Field. "Kita juga berikan santunan kepada masyarakat sekitar sumur pengeboran. Ini sebagai ucapan syukur," kata Ery.
CMR-NP2 merupakan sumur pengeboran eksploitasi pertama yang dibor oleh Pertamina EP Asset 3 lapangan Jatibarang. Dari data yang dirilis Pertamina, rata-rata produksi minyak per tahunnya Pertamina EP Jatibarang Field saat ini mencapai 5.899 BOPD. Sedangkan untuk rata-rata produksi tahunan gasnya mencapai 44.68 MMSCFD.
(ara/ara)