Amdi Ahmad (30) tak pernah menyangka pekerjaan sebagai Mantri BANK BRI penuh dengan petualangan dan tantangan. Meski dinilai banyak orang berat, namun dia mengaku amat menikmati pekerjaannya.
"Dukanya jauh dari keluarga, sukanya saya ketemu banyak orang kan, terus jadi kenal wilayah biasanya cuma di kantor monoton jadi nggak hanya berkecimpung di satu titik aja tapi bisa muter-muter lebih enak," ucapnya senang kepada detikcom beberapa waktu lalu.
Selain itu, ada juga yang membuat dirinya deg-degan saat bertugas melewati Sungai Mesuji yang memang dihuni banyak buaya sungai air tawar. Saat melewati sungai yang membelah provinsi Sumsel dan Lampung ini, ada saja buaya yang muncul atau sedang berjemur. Bahkan tak jarang buaya itu mengikuti perahunya. Kalau sudah begini, tak ada pilihan lain bagi Amdi selain waspada dan berdoa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada sugestinya yang penting jangan foto dan jangan ngomong aneh-aneh. Alhamdulillah selama ini orang yang mancing pun nggak dijahilin. Mereka nggak akan ganggu kalau mereka nggak diganggu. Keluarga tahu memang risiko pekerjaan ini jadi mereka nerima saja walaupun ada buaya," jelasnya tersenyum.
![]() |
Ya, Amdi yang sudah bekerja selama 5 tahun ini mempunyai nasabah yang sebagian besar adalah petambak udang di kawasan Rawajitu (Lampung) dan juga Ogan Komering Ilir (Sumsel). Sehingga mau tak mau untuk menghampiri para nasabahnya, dia harus melewati sungai tersebut, berperahu selama sekitar 45 menit dengan speedboat.
Untuk melayani nasabah petambak, menurutnya dibutuhkan strategi khusus. Dengan demikian, nasabah BRI bisa terlayani dengan baik.
"Kalau petambak karakteristik itu tergantung dengan faktor cuaca, musim panen atau nggak, tebaran mereka berapa. Risiko ada makanya kita tentuin pas survei kita lihat usahanya apa, permohonannya berapa. Jadi risikonya ga seberapa besar karena pas survei sudah diminimalisir," tandas dia.
Selama dia bertugas, dirinya mengaku tidak menemui banyak kendala kredit macet dari para petambak.
"Kreditnya bagus karena risiko dari awal memang sudah diminimalisir ga bisa ngasih-ngasih aja kita lihat usahanya juga. Saya berharap para peminjam yang dikasih pinjaman usahanya bisa makin maju. Kalau pinjamannya bertambah itu tandanya apa yang dikasih BANK BRI bermanfaat," tutupnya.
![]() |
Gunet Satino, adalah salah satu petambak udang yang menikmati KUR BRI dan dilayani oleh Amdi. Gunet yang sudah merasakan dua kali kredit ini merasa terbantu, utamanya soal modal.
"Ini adalah penebaran terbanyak selama mengikuti KUR BRI untuk siklus ketiga mudah-mudahan dengan penebaran ini dapat panen lebih banyak mungkin di atas 1 ton," jelas Gunet.
Dia mengatakan pada awalnya sebelum mengikuti KUR BRI, Gunet mengalami kegagalan panen dua kali berturut-turut sehingga keadaan keuangannya carut marut.
"Dengan adanya KUR BRI yang masuk ini saya senang hati. Dengan modal KUR BRI yang besar sudah cukup untuk budidaya," terang Gunet senang.
Pada awalnya Gunet mengajukan KUR BRI melalui beberapa survei. Pertama, diperiksa fasilitasnya, kemudian nasabah harus mengikuti persyaratan tertulis hingga akhirnya mendapatkan kucuran modal
"Alhamdulillah. dengan kedatangan bapak mantri dari BANK BRI, KUR BRI disetujui bahwasanya saya layak mendapatkan bantuan tersebut saya mendapatkan sejumlah Rp25 juta dan untuk membeli benur dan pakan selama 1 tahun ini dengan adanya bantuan dari BANK BRI," tandasnya.
Sebelumnya di siklus sebelumnya dia berhasil menghasilkan 8 kuintal udang vaname dengan penghasilan yang didapat Rp40 juta.