Sejumlah maskapai telah beroperasi kembali di tengah pandemi Corona. Namun, berbeda dengan kondisi normal, operasional maskapai terbatas dengan memperhatikan protokol pencegahan penyebaran virus Corona.
Seperti halnya Garuda Indonesia, maskapai pelat merah ini melayani penerbangan untuk kriteria penumpang tertentu. Kemudian, menerapkan physical distancing dalam pesawat. Artinya, pesawat Garuda tidak terisi penuh saat operasi.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, pihaknya mengutamakan keselamatan dan kenyamanan penumpang. Dengan tingkat keterisian penumpang yang tidak seperti sebelumnya, kenaikan tarif menjadi opsi yang dilirik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Buat Garuda yang penting adalah keselamatan dan kenyamanan penumpang. Saat ini kami setuju konsep distancing dan untuk memastikan bahwa kami dapat beroperasi dengan baik, bila tarif dapat dinaikkan akan membantu Garuda," katanya kepada detikcom, Kamis (28/5/2020).
Dia menuturkan, masalah tarif ini masih dalam pembahasan bersama regulator yakni Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
"Sudah didiskusikan," katanya.
Meski begitu, Irfan tak membeberkan besaran kenaikan tarif yang dibahas. Ia meminta untuk menunggu hal tersebut. "Ditunggu ya," ujarnya.
(acd/ara)