-
Berita terpopuler detikFinance Kamis (28/5/2020) tentang masalah produk reksa dana Sinarmas. Persoalan ini berujung pada lengsernya Dirut PT Bibit Tumbuh Bersama (Bibit.id) Wellson Lo.
Sebelumnya produk reksa dana milik PT Sinarmas Asset Management dibakarkan terkena suspensi atau dibekukan oleh OJK. Kabar itu digaungkan oleh PT Bibit Tumbuh Bersama (Bibit.id), platform agen penjual produk reksa dana milik Sinarmas.
Selain soal produk reksa dana Sinarmas, berita terpopuler lainnya adalah hasil polling detikcom tentang setuju atau tidak mal dibuka di Jakarta dibuka 5 Juni nanti. Pengin tahu informasinya selengkapnya? Baca 5 berita terpopuler detikFinance berikut ini.
Di tengah polemik yang terjadi dengan PT Sinarmas Asset Management (SAM), ada kabar mengejutkan dari PT Bibit Tumbuh Bersama (Bibit.id). Wellson Lo yang merupakan Direktur Utama perusahaan platform penjualan reksa dana itu mengumumkan pengunduran diri.
Pengumuman pengunduran diri itu disebar kepada seluruh nasabah Bibit melalui yang dilakukan oleh Wellson sendiri. detikcom mendapatkannya dari salah satu nasabah.
"Saya akan mundur dari posisi saya sebagai Direktur Utama dari PT Bibit Tumbuh Bersama efektif hari ini. Jabatan saya akan saya serahkan sepenuhnya kepada Sigit Kouwagam yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur," tulis Wellson dilansir, Kamis (28/5/2020).
Informasi itu diperkuat dengan adanya keterangan resmi dari pihak perusahaan. Namun dalam keterangan resmi itu pihak Bibit mengaku melakukan perombakan direksi dengan mencopot Wellson dari dari posisinya karena berkaitan dengan SAM. Perusahaan juga telah menyampaikan permintaan maaf.
"Perusahaan melakukan pergantian posisi direktur setelah adanya pertimbangan yang kurang tepat, terkait saran yang dikirimkan Bibit tentang produk reksa dana Sinarmas Asset Management. Langkah pergantian kepemimpinan diambil setelah Bibit menerbitkan surat permintaan maaf secara terbuka pada 27 Mei 2020," bunyi keterangan tertulis tersebut.
Baca selengkapnya di sini: Umumkan Reksa Dana Sinarmas Dibekukan, Dirut Bibit Langsung Dipecat?
Rencana pembukaan pusat perbelanjaan atau mal di DKI Jakarta dan sekitarnya menuai beragam respons dari masyarakat. Kabar ini disambut gembira oleh pelaku usaha pengelola mal yang sudah lama tertekan bisnisnya karena penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Namun dimentahkan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang mengatakan PSBB belum tentu berakhir di Juni 2020.
"Kalau saat ini ada yang mengatakan bahwa mal akan buka tanggal 5, mal akan buka tanggal 7, itu imajinasi, itu fiksi. Karena belum ada aturan mana pun yang mengatakan PSBB diakhiri," kata Anies saat memantau arus balik mudik Lebaran 2020 di check point Km 47 Tol Jakarta-Cikampek, Selasa (26/5/2020) lalu.
Terlepas dari polemik tersebut, masyarakat ternyata punya pandangan sendiri soal pembukaan mal. Itu setidaknya tercermin dari hasil polling yang dihelat detikcom sejak pukul 13.00 WIB kemarin hingga pukul 13.00 WIB siang ini.
Pada intinya, polling digelar untuk mengetahui apakah masyarakat setuju dengan rencana pembukaan mal pada 5 Juni 2020 mendatang? Hasilnya, ada 196 pembaca detikcom yang ikut berpartisipasi dalam polling tersebut.
Baca selengkapnya di sini: Hasil Polling detikcom: Pendukung dan Penolak Mal Buka Bersaing Ketat!
Para driver ojek online (ojol) telah membentuk protokol kesehatan tersendiri menyambut kondisi new normal alias tatanan hidup yang baru di tengah pandemi virus Corona.
Salah satu yang unik adalah apabila ojol telah mendapatkan izin untuk mengangkut penumpang kembali, mereka meminta agar penumpang membawa sendiri helm yang akan digunakan. Hal ini dilakukan untuk menekan penyebaran virus Corona.
Ketua Presidium Nasional Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Igun Wicaksono mengatakan bahwa pihaknya telah lama mengimbau dan mengajak agar penumpang membawa helmnya sendiri.
"Sejak Maret kami sudah menerbitkan protokol kesehatan versi Garda Indonesia. Salah satunya, sejak 14 Maret kami mengajak dan mengimbau penumpang ojol membawa helm sendiri," ujar Igun lewat keterangannya, Rabu (27/5/2020).
Baca selengkpanya di sini: Catat! Begini New Normal Buat Naik Ojol
Persiapan untuk menerapkan tatanan hidup normal baru atau new normal tengah dimatangkan. Pemerintah tengah memilah daerah-daerah yang bisa menerapkan tatanan kehidupan normal baru atau new normal.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan ada beberapa syarat yang harus dipenuhi daerah jika ingin menyesuaikan kebijakan PSBB. Syarat perlu terdiri atas perkembangan COVID-19, pengawasan terhadap virus atau kesehatan publik, kapasitas pelayanan kesehatan, persiapan dunia usaha, dan respons publik.
Untuk syarat perkembangan COVID-19 sendiri salah satunya berdasarkan indikator penularan berdasarkan angka reproduksi dasar wabah (R0). Syarat angka reproduksi wabah menjadi syarat mutlak yang ditetapkan pemerintah. Tolak ukurnya angka reproduksi R0 pada waktu t (Rt) atau angka reproduksi efektif harus di bawah 1.
Menurutnya berdasarkan data Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) ada beberapa provinsi yang sudah siap berdasarkan tolak ukur tersebut.
Baca selengkapnya di sini: Daftar Lengkap Daerah yang Dinilai Siap New Normal
Kementerian BUMN buka suara terkait restrukturisasi organisasi dengan merampingkan jumlah direksi di bawah holding PT Perkebunan Nusantara III (Persero) atau PTPN III. Perampingan ini terjadi pada PTPN I, II, III lalu IV hingga XIV di mana masing-masing kini hanya punya 1 direktur.
Dalam keterangan PTPN III dijelaskan, semula pada 13 anak usaha PTPN, masing-masing memiliki 4 direksi. Dengan pemangkasan menjadi tersisa hanya 1 direksi maka ada puluhan jabatan direksi yang dihapus dari seluruh 13 anak usaha PTPN tersebut.
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan, restrukturisasi berdasarkan hasil evaluasi Menteri BUMN Erick Thohir.
"Kan kemarin Pak Erick sudah melihat, sudah ada holding PTPN. Itu kenapa lagi ada direksi di bawah-bawah lagi, redundant gitu loh. Ada holding, PTPN punya lagi direksi yang sama, ada direktur keuangan, direktur produksi ada direktur utamanya," kata Arya dalam teleconference, Rabu (27/5/2020)
Baca selengkapnya di sini: Dipangkas Erick Thohir, Puluhan Jabatan Direksi PTPN Hilang!