Era kehidupan normal baru atau new normal diharapkan dapat memulihkan perekonomian Indonesia dari pandemi COVID-19. Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Yusuf Rendy Manilet menilai hal tersebut memang dapat membuat ekonomi Indonesia lebih baik. Namun ada sejumlah hal yang harus diperhatikan.
"Kalau melihat dari misalnya indikator yang sudah terlihat di kuartal I misalnya, pertumbuhan ekonomi jauh di bawah prediksi pemerintah. Saya pikir memang menjadi warning juga buat pemerintah untuk mengambil kebijakan (new normal) ini," kata dia saat dihubungi detikcom, Jumat (29/5/2020).
Menurutnya, banyak yang perlu dipertimbangkan pemerintah sebelum menerapkan era normal baru. Misalnya protokoler untuk menjalankan kebijakan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: New Normal Bisa Redam Gelombang PHK, Yakin? |
Lanjut dia, saat ini pemerintah memang sudah memiliki protokol bagi dunia usaha di tengah PSBB. Namun juga perlu disiapkan rencana apabila kebijakan new normal membuat kasus baru positif virus Corona meningkat.
"Menurut saya harus ada batasan, kalau seandainya dalam pelonggaran PSBB nanti itu, jika misalnya mulai muncul sampai beberapa kasus lagi, pemerintah harus meninjau ulang," ujarnya.
Berlanjut di halaman berikutnya.
Simak Video "Video: BI Sebut Daya Tahan Ekonomi RI Lebih Tinggi Dibanding AS-China"
[Gambas:Video 20detik]