PT Pertamina EP dan PT Pertamina Hulu Energi (PHE) menyepakati penjualan gas bumi sebesar 318,65 Billion British Thermal Unit Per Day (BBTUD) untuk kebutuhan industri domestik, sesuai Keputusan Menteri ESDM Nomor 89 Tahun 2020. Penjualan tersebut ditujukan untuk tiga sektor utama, yaitu pupuk, baja, dan industri.
Kesepakatan tersebut telah ditandatangani secara virtual oleh Direktur Utama Pertamina EP Nanang Abdul Manaf dan Direktur Utama PHE Meidawati, di hadapan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif pekan lalu. Sesuai Kepmen ESDM, kesepakatan berlaku hingga tahun 2024 dan bisa diperpanjang kembali.
Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman menyatakan, volume gas bumi yang berhasil disepakati mencapai 26,7% dari total 1.188 BBTUD yang diatur dalam Kepmen ESDM tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pertamina telah menyepakati penjualan gas bumi untuk tiga sektor utama yakni pupuk, baja dan industri. Dengan kesepakatan ini diharapkan bisa mendukung pengembangan industri dalam negeri menghadapi the new normal dan memberikan efek positif untuk menggerakkan perekonomian nasional," ujar Fajriyah dalam keterangan tertulis, Minggu (31/5/2020).
Fajriyah menjabarkan, volume gas bumi yang disalurkan untuk sektor pupuk, sebesar 183,2 BBTUD, sektor baja 10 BBTUD, dan sektor industri sebesar 125,45 BBTUD. Dari jumlah tersebut, sebesar 277, 55 BBTUD akan disuplai oleh Pertamina EP dan sebesar 41,1 BBTUD dari PHE ONWJ.
Untuk Penjualan gas bumi untuk sektor pupuk, kata Fajriyah, telah terjalin kesepakatan antara Pertamina EP dengan PT Pupuk Sriwidjaya untuk wilayah Sumatera Selatan dan PHE ONWJ dengan PT Pupuk Kujang Cikampek untuk industri pupuk di wilayah Jawa Barat.
Sementara itu, untuk sektor baja, Pertamina EP telah menandatangani kesepakatan penjualan gas bumi dengan PT Krakatau Steel yang beroperasi untuk wilayah Jawa Barat, DKI dan Banten.
Adapun di sektor industri, Pertamina EP dan PHE ONWJ telah menyepakati penandatanganan penjualan gas bumi antara lain dengan PT PGN dan PT Pertagas Niaga untuk wilayah Sumatera Utara, Sumatera Selatan dan Jawa Barat. Selain itu, telah ditandatangani juga penjualan gas bumi dengan PT Banten Inti Gasindo, PT Energasindo Heksa Karya, PT Bayu Buana Gemilang, PT Pelangi Cakrawala Losarang dan PT Sadikun Niagamas Raya dan rata-rata beroperasi di wilayah Jawa Bagian Barat.
"Dengan perjanjian baru ini diharapkan dapat semakin mendukung daya saing industri dalam negeri sekaligus mewujudkan penggunaan energi bersih yang lebih ramah lingkungan, melalui suplai gas yang aman dan berkelanjutan dengan harga yang kompetitif," kata Fajriyah.
(akn/eds)