Hal itu diungkapkan oleh Direktur Surat Utang Negara DJPPR, Deni Ridwan saat mensosialisasikan rencana penerbitan diaspora bond kepada KBRI Jepang via video conference, Jakarta, Kamis (4/6/2020).
"Memang ada rencana penerbitan samurai bond dan euro bond di semester kedua," kata dia.
Deni mengaku tidak bisa membeberkan lebih rinci lagi rencana penerbitan global bond tersebut. Menurut dia, butuh strategi agar surat utang bisa laku di pasar.
"Ini strategi yang tidak boleh bocor, kalau bocor bisa membuat posisi kita tersudutkan. Karena market akan masuk dan tahu jumlahnya berapa, nah ini bisa membuat situasinya tidak menguntukan untuk Indonesia," ujarnya.
Selain itu, Deni juga menyampaikan rencana pemerintah menerbitkan diaspora bond yang dikhususkan kepada masyarakat Indonesia yang tinggal di luar negeri atau WNA yang keturunan tanah air.
Diaspora bond ini menjadi salah satu jurus pemerintah dalam memenuhi kebutuhan pendanaan penanggulangan COVID-19 di Indonesia. Penerbitannya direncanakan pada November tahun ini. Namun Deni memastikan, penerbitan bisa lebih cepat dari target yang ditentukan.
"Target awal terbitin 2 Agutsus 2020 cukup ambisius dan kita sadari itu cukup ambisius sebetulnya dari awal kita sadari target awal. Cuma kita ingin memanfaatkan momentum perayaan kemerdekaan RI," ungkap dia.
(hek/dna)