Lebih Bahaya Toxic Relationship atau Toxic Financialship? (1)

Lebih Bahaya Toxic Relationship atau Toxic Financialship? (1)

Aidil Akbar Madjid - Aidil Akbar Madjid & Partner - detikFinance
Senin, 08 Jun 2020 05:55 WIB
ilustrasi uang
Ilustrasi/Foto: iStock
Jakarta -

Toxic relationship atau hubungan yang beracun belakangan ini sering kita dengar. Tulisan ini sebenarnya akan menggambarkan hubungan finansial yang beracun yang kemudian saya buatkan istilah sendiri dengan nama toxic financialship.

Sebelum kita membahas apa itu toxic finance/financialship mungkin ada baiknya kita samakan persepsi tentang toxic relationship. Istilah ini sebenarnya ramai dibicarakan di kalangan milenial saat ini di mana banyak dari mereka yang memasuki sebuah hubungan yang tidak menyenangkan dengan pasangannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hubungan tidak menyenangkan ini tak hanya menyerang psikis tapi sering kali juga menyerang fisik. Ketika hubungan ini dilanjutkan ke jenjang pernikahan maka kemudian dikenal dengan sebutan kekerasan dalam rumah tangga yaitu KDRT dan KDRT verbal.

Meskipun terkesan toxic relationship ini berlaku kepada kebanyakan wanita, tapi sebenarnya racun ini berlaku juga untuk kedua belah pihak ketika salah satu mulai terlalu memaksakan kehendak. Bisa disimpulkan toxic relationship tidak hanya terjadi kepada wanita tapi bisa juga kepada pasangan prianya meskipun yang paling banyak menjadi korban adalah pihak wanitanya, mengapa? Karena pihak wanita tidak segan membicarakannya sementara pihak pria gengsi dan cenderung tidak terbuka mengenai hal ini.

ADVERTISEMENT

Beberapa hal yang termasuk ke dalam toxic relationship misalnya sering meremehkan dan menganggap enteng pasangan, sering mencela dan bully pasangan, temperamen buruk, suka membuat pasangan merasa bersalah, terlalu sering mementingkan kepentingan teman daripada pasangan, suka mengungkit-ungkit masa lalu, suka mengungkit-ungkit kesalahan.

Belum selesai, terlalu mengontrol, suka memanfaatkan, terlalu posesif juga termasuk ke dalam toxic relationship. Masih banyak contoh-contoh lainnya yang bisa dimasukkan ke dalam kategori toxic relationship.

Apabila ditelisik lebih dalam, sadar atau tidak sadar sebenarnya ada juga hal-hal yang masuk dalam toxic relationship ini yang kemudian juga masuk ke dalam toxic financialship alias hubungan keuangan yang beracun. Karena ini adalah istilah baru yang saya buat maka akan menjadi semakin menarik untuk dibahas.

Hubungan keuangan beracun ini sebenarnya sering terjadi di sekeliling kita setiap hari. Agar bisa membedakan dengan hubungan keuangan biasa, salah satu batasan yang harus kita pahami ialah bahwa kondisi toxic hubungan keuangan tersebut akan terjadi ketika salah satu pihak harus melakukannya di luar batas kewajaran dan di luar batas kemampuan mereka.

Masalahnya dengan beralasan atas dasar cinta, salah satu pasangan tidak merasa kalau mereka sedang berada di dalam sebuah toxic financialship. Idiom yang mengatakan bahwa cinta itu buta benar adanya, maka seseorang sering kali tidak sadar kalau sebenarnya mereka sebenarnya sedang berada di dalam suatu hubungan keuangan yang beracun alias toxic financialship tadi.

Sama halnya seperti toxic relationship, generasi milenial yang kerap akrab dengan istilah bucin inilah biasanya yang paling sering terkena atau menjadi korban toxic financialship. Kalau dahulu dikenal istilah cewek matre dimana pihak perempuan memanfaatkan keuangan pasangan laki-lakinya,. Di zaman sekarang banyak wanita bucin tadi yang terkena toxic financialship ini. Ini yang justru dimanfaatkan oleh pasangan prianya.

Biar tidak mudah dimanfaatkan oleh pasangan, jangan lupa untuk mencoba aplikasi perencana keuangan Moneesa untuk membantu kita mencatat pengeluaran bulanan agar tidak terkena toxic financialship ini. Moneesa bisa diunduh di sini, jangan lupa kamu bisa curhat keuangan dengan financial planner melalui fitur Ask Planner atau MonPlanner.

Selain itu ada juga aplikasi asuransi dan olah raga (healthy life style) bernama Bregaswaras bisa diunduh di sini . Untuk yang mau belajar secara online juga bisa lho, ikutan aja workshop online dengan harga terjangkau, info bisa dibuka di sini dan di sini.

Nah seperti apa sih contoh toxic financialship ini dan penjelasannya? Kita bahas di artikel berikutnya ya.




(ara/ara)

Hide Ads