Yakin Rencana Anies Pasang Ganjil Genap Kios Pasar Bisa Efektif?

Yakin Rencana Anies Pasang Ganjil Genap Kios Pasar Bisa Efektif?

Trio Hamdani - detikFinance
Senin, 08 Jun 2020 15:52 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (YouTube BNPB)
Foto: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (YouTube BNPB)
Jakarta -

Pedagang punya saran lain buat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang ingin menerapkan skema ganjil-genap pada kios di pasar. Nantinya toko bernomor ganjil buka di tanggal ganjil, toko bernomor genap buka di tanggal genap. Tujuannya untuk membatasi jumlah pedagang maksimal 50% di masa PSBB transisi.

Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Abdullah Mansuri punya saran lain ketimbang membatasi pedagang. Satu hal yang jadi perhatian adalah toko-toko pedagang yang berupa lapak. Biasanya lapak ini hanya berupa meja milik pedagang yang saling berdempetan dengan sekat pembatas yang minim.

"Yang di lapak karena berdekatan antara pedagang satu dengan pedagang lain, yang hanya sekatnya antara meja satu dengan meja yang lain, itu diatur ulang tempat berdagangnya," kata dia saat dihubungi detikcom, Senin (8/6/2020).

Menurutnya area terbuka di kawasan pasar bisa dimanfaatkan untuk menempatkan lapak pedagang dalam rangka memastikan terpenuhinya jarak aman antar pelapak.

Area yang bisa dimanfaatkan misalnya lahan parkir maupun tempat terbuka lainnya yang cukup luas.

"Jadi tidak perlu menutup pedagang di hari genap atau ganjil. Jadi diatur ulang di sekitar pasar yang ada ruang terbukanya. Tapi saya pikir di Jakarta masih cukup, masih ada sih ruang untuk mengatur ulang jarak antara pedagang satu dengan pedagang lain untuk bisa mengatur kembalilah," jelasnya.


Menurutnya PD Pasar Jaya selaku BUMD pengelola pasar bisa mengimplementasikan hal tersebut.

"PD Pasar Jaya mengatur kembali jarak antar pedagang satu dengan pedagang lain 1,5 meter. Itu di wilayah yang ada ruang terbuka seperti parkiran dan ruang-ruang lain yang bisa digunakan," jelasnya.

Namun jika tidak ada cukup ruang untuk menata ulang lapak pedagang supaya berjauhan, mau tidak mau memang harus menerapkan ganjil genap.

"Kalau memang itu tidak ada, opsi keduanya boleh menomori nomor lapak pedagang nomor 1, nomor 2, nomor 3 sampai seterusnya. Jika nomor itu genap mereka berdagang di hari genap. Jika ganjil maka berdagang di hari ganjil. Ini yang bisa dilakukan," ujarnya.

Sedangkan toko berbentuk kios menurutnya buka saja seperti biasa tanpa perlu menerapkan skema ganjil-genap karena dianggap sudah relatif aman dari paparan virus Corona (COVID-19). Sebab antar kios pedagang sudah disekat tembok.




(toy/hns)

Hide Ads