RI Mau Ekspor Masker hingga APD karena Kelebihan Produksi

RI Mau Ekspor Masker hingga APD karena Kelebihan Produksi

Trio Hamdani - detikFinance
Selasa, 09 Jun 2020 11:40 WIB
Penjahit memakai contoh pakaian alat pelindung diri (APD) untuk tenaga medis di Bandung, Jawa Barat, Senin (13/4/2020). Penjahit spesialis seragam dinas dan jaket ini mengalihkan produksinya ke pembuatan APD untuk tenaga medis dalam penanganan pasien COVID-19 di sejumlah rumah sakit umum dan swasta di Jawa Barat dengan jumlah produksi 300 hingga 400 buah per minggu. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/wsj.
Ilustrasi/Foto: ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
Jakarta -

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memproyeksikan Indonesia bakal surplus alat-alat kesehatan, meliputi masker hingga alat pelindung diri (APD).Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menjelaskan proyeksi surplus tersebut berdasarkan data yang diolah Kemenperin bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

"Terjadi surplus produksi sampai dengan Desember 2020 sebesar 1,9 miliar pcs untuk masker bedah, 377,7 juta pcs untuk masker kain, 13,2 juta pcs untuk pakaian bedah atau surgical gown, kemudian 356,6 juta pcs pakaian pelindung medis atau coverall," kata dia dalam Webinar di saluran YouTube Kemenperin, Selasa (9/6/2020).

Padahal pada Januari atau Februari, dia menjelaskan Indonesia dihadapi oleh masalah keterbatasan pasokan APD dan masker. Saat itu pihaknya pun berkoordinasi dengan berbagai pihak termasuk Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) untuk memproduksi masker dan APD.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Industri tekstil dan produk tekstil atau TPT ini berupaya mempertahankan kinerja industrinya dengan melakukan diversifikasi produk dan membantu pemenuhan APD dan masker untuk tenaga medis, serta memproduksi masker dari kain sehingga terjadi peningkatan signifikan pada produksi coverall, surgical gown, dan surgical mask," jelasnya.

Atas adanya surplus produksi alat kesehatan tersebut, pihaknya akan mendorong ekspor ke negara-negara lain yang membutuhkan.

ADVERTISEMENT

"Artinya sekarang kita sudah buktikan bahwa kita berhasil memproduksi cukup bahkan lebih, dan tentu kelebihan ini akan kita bisa pergunakan untuk membantu negara-negara lain dalam bentuk ekspor," tambahnya.




(toy/ara)

Hide Ads