Dilema Pengusaha: Jual APD di Dalam Negeri Tak Laku, Ekspor Dilarang

Dilema Pengusaha: Jual APD di Dalam Negeri Tak Laku, Ekspor Dilarang

Trio Hamdani - detikFinance
Rabu, 10 Jun 2020 10:21 WIB
Penjahit memakai contoh pakaian alat pelindung diri (APD) untuk tenaga medis di Bandung, Jawa Barat, Senin (13/4/2020). Penjahit spesialis seragam dinas dan jaket ini mengalihkan produksinya ke pembuatan APD untuk tenaga medis dalam penanganan pasien COVID-19 di sejumlah rumah sakit umum dan swasta di Jawa Barat dengan jumlah produksi 300 hingga 400 buah per minggu. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/wsj.
Ilustrasi/Foto: ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
Jakarta -

Pelaku industri tekstil sedang dilema. Sebab alat pelindung diri (APD) buatan mereka tak terserap di pasar dalam negeri. Sementara mau ekspor pun masih dilarang. Padahal saat ini Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) mengaku surplus produksi APD.

"Data dan faktanya menunjukkan sebenarnya kita sudah surplus untuk bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri," Sekretaris Eksekutif API Rizal Tanzil Rakhman saat dihubungi detikcom, Rabu (10/6/2020).

Dia menjelaskan tidak terserapnya APD buatan lokal di dalam negeri karena produk impor yang sudah dibeli masih ada.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rizal menjelaskan ketika APD impor masuk ke Indonesia, di saat yang sama industri dalam negeri sedang memproduksi barang tersebut.

"Artinya kebutuhan sekarang yang APD yang sekarang itu sebagian besar adalah dari impor. Nah ketika produk siap di dalam negeri, selesai barangnya, masih ada barang impornya. Jadi nggak terserap lah pasti (APD lokal)," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, masih belum jelas apakah Menteri Perdagangan Agus Suparmanto sudah merevisi Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 23 tahun 2020 tentang larangan sementara ekspor antiseptik, bahan baku masker, alat pelindung diri, dan masker.

Akhirnya pelaku industri pun bingung bagaimana caranya agar APD mereka bisa terserap di pasaran, baik di dalam negeri maupun untuk diekspor.

"Nah gitu, kan kasihan yang sudah produksi. Dan itu padahal bisa membantu cash flow pabrik," tambahnya.




(toy/eds)

Hide Ads