.webp)
"Kalau kita lihat untuk hotel dan apartemen komposisinya berkurang 5,75% dari sebelum ada wabah ini. Jadi kalau kita lihat memang kecenderungannya ada (penurunan) posisi konsumsi dari komersial industri karena PSBB itu," kata Direktur Utama PAM Jaya, Priyatno Bambang Hernowo melalui telekonferensi, Rabu (10/6/2020).
Namun di sisi lain ada kenaikan konsumsi di rumah tangga sebesar 2,59%. Hal itu seiring adanya imbauan untuk masyarakat agar tetap di rumah dan menerapkan pola hidup sehat salah satunya dengan sering cuci tangan.
"Wabah ini secara ekonomi membuat konsumsi kita berpindah. Yang konsumsi komersial dan industri karena PSBB itu berkurang sementara di konsumsi rumah tangga bertambah," ucapnya.
Selain itu, terjadi peningkatan secara signifikan terhadap pengguna air bersih karena banyak beberapa titik menyediakan wastafel cuci tangan portable. Peningkatan konsumsi ini dinilai akan terus terjadi selama wabah Corona masih menghantui.
Baca juga: Normal Baru dan Kemewahan Air Bersih |
"Akses air bersih jadi syarat kita untuk melawan penyebaran dari wabah yang ada saat ini karena ketika vaksin belum ada maka perilaku bersih dan sehat menjadi kuncinya," ucapnya.
Priyatno memastikan air yang diproduksi oleh pihaknya akan aman dari virus karena sudah melalui proses penyaringan. Sehingga masyarakat bisa aman mencuci tangan tanpa takut tertular virus dari kandungan air.
"Kalau dari literatur yang ada, virus itu akan mati ketika ada filtrasi dalam proses produksi kita. Artinya tidak ada masalah ketika kemudian sudah kita alirkan dengan melalui proses yang ada di tempat kita, itu tidak ada virusnya. Di sisi distribusi itu kita memastikan tidak ada virus yang ada di situ," tegasnya.
(ang/ang)
