Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memangkas jumlah direksi PT Pertamina (Persero). Hal itu berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham (RUPS) yang digelar hari ini, Jumat (12/6/2020).
Dalam RUPS, pemegang saham menyetujui pemangkasan direksi Pertamina yang semula 11 menjadi 6 direksi. Hal itu tertuang dalam dokumen RUPS yang diterima detikcom. Berikut profil singkat mereka:
1. Direktur Utama Nicke Widyawati
Nicke Widyawati menjabat sebagai dirut per 20 April 2018 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor : SK - 97/MBU/ 04/2018 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-Anggota Direksi Perusahaan Perseroan PT Pertamina.
Nicke Widyawati merupakan lulusan Hukum Bisnis Universitas Padjadjaran (S2) tahun 2009 dan Teknik Industri ITB (S1) tahun 1991.
Dia sebelumnya menjabat sebagai Direktur SDM Pertamina dan pernah menjabat sebagai Direktur Pengadaan Strategis 1 PT PLN (Persero).
2. Direktur Penunjang Bisnis M Haryo Yunianto
M. Haryo Yunianto menjabat sebagai Direktur Manajemen Aset Pertamina per 20 April 2018.
Riwayat pendidikannya antara lain gelar sarjana Hukum dari Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, dan Master of Management dari Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran, Jakarta.
Jabatan terakhirnya adalah sebagai Presiden Direktur PT Patra Jasa sebelum ditugaskan memimpin sebagai Direktur Manajemen Aset Pertamina.
3. Direktur Keuangan Emma Sri Martini
Emma Sri Martini menjabat sebagai Direktur Keuangan berdasarkan Surat Keputusan no. Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor : SK-283/MBU/11/2019, tanggal 22 November 2019 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-Anggota Direksi Perusahaan Perseroan PT Pertamina.
Emma lulus dari jurusan Teknik Informatika di Institute Teknologi Bandung (1993) dan meraih gelar master di Harvard Kennedy School Executive Education dengan konsentrasi pada bidang Infrastruktur dan Ekonomi Pasar (2011).
Dia sempat menjadi Assistant Manager End User Support Department dan Head of System Development Department di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (1993-1998), Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) (1998-2004), Senior Vice President di Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) (2002 -2004).
Lalu menjabat sebagai Director of Finance and Support PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) (2004-2009), Komisaris di PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (2004-2009), Presiden Direktur PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) (2009), Direktur Utama Telkomsel (2019).
Simak Video "Hari Lingkungan Hidup 2025: Pertamina Tampilkan Teknologi Ramah Lingkungan dari Desa"
[Gambas:Video 20detik]