Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir bercerita ada anak perusahaan BUMN yang memaksakan untuk menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS). Padahal induk usahanya belum menggelar RUPS
Dia menjelaskan yang harusnya melaksanakan rapat pemegang saham duluan adalah perusahaan induk. Baru kemudian disusul oleh anak perusahaan.
"Saya ingin memastikan tidak ada raja-raja kecil lagi. Bahkan kan lucu kadang-kadang, kemarin saya setop, ada anak usaha mau memaksakan RUPS sebelum holdingnya. Nah ini gimana? kan mestinya harusnya holdingnya dulu baru anak perusahaannya supaya policy jelas," kata dia di kantornya, Jumat (12/6/2020).
Atas ulah anak usaha BUMN tersebut, Erick langsung melayangkan surat ancaman bahwa dirinya akan mencopot seluruh direksi jika RUPS tetap dipaksakan untuk dijalankan.
"Kemarin saya keluarin surat kalau tetap dijalankan saya copot semuanya saya bilang. Nah ini kan jangan ada permainan terus begini," tegasnya.
Dia menekankan pentingnya konsolidasi oleh perusahaan milik negara dan anak perusahaannya.
"Saya juga sudah membuat surat edaran bahwa kebijakan-kebijakan dari holding, anak, cucu perusahaan harus dikonsolidasikan," tambahnya.
Sayangnya Erick tak menyebutkan anak perusahaan apa yang dia maksud dalam ceritanya tersebut.
(toy/ang)